Kontroversinews.com – Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud ristek) mencatat peningkatan angka putus sekolah selama pandemi Covid-19.
Dalam keterangan resmi Kemendikbud ristek pada Kamis (16/9), angka putus sekolah secara nasional 10 kali lipat lebih besar dari angka putus sekolah di jenjang Sekolah Dasar (SD) pada 2019. Peningkatan angka putus sekolah selama pandemi sebesar 1,12 persen.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud ristek) Nadiem Makarim mengatakan, penyebab tingginya angka putus sekolah karena pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang berkepanjangan. PJJ yang dilakukan dalam jangka waktu lama bisa berdampak besar dan permanen. Kondisi ini membuat anak-anak Indonesia tidak bisa mengejar ketertinggalan.
Dampak tersebut antara lain dilihat dari aspek putus sekolah, penurunan capaian pembelajaran, dan kesehatan mental serta psikis anak-anak, di mana semuanya bisa menjadi risiko yang lebih besar dibandingkan risiko kesehatan.
Sumber: Liputan6.com
Karena itu, Nadiem meminta pemerintah daerah menggenjot vaksinasi Covid-19 terhadap guru dan tenaga kependidikan. Sehingga bisa mempercepat pembelajaran tatap muka secara terbatas di sekolah.