Nadiem: Kamus Sejarah Disusun 2017 Sebelum Saya Menjabat

- Pewarta

Rabu, 21 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nadiem Makarim.

Nadiem Makarim.

JAKARTA (Kontroversinews.com) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyebut Kamus Sejarah Indonesia Jilid I disusun sebelum dirinya menjabat sebagai Mendikbud. Pernyataan tersebut menyusul polemik kamus tersebut yang tidak memuat tokoh pendiri Nahdlatul Ulama, Hasyim Asy’ari.

“Kamus Sejarah ini disusun tahun 2017 sebelum saya menjabat,” kata Nadiem dalam unggahan video di Instagramnya @nadiemmakarim, Rabu (21/4).

Nadiem mengaku sudah menugaskan Dirjen Kebudayaan untuk segera menyelesaikan permasalahan dan melakukan koreksi.

Selain itu, ia memerintahkan tim Kemendikbud untuk melakukan penyempurnaan kamus tersebut, baik secara teknis dan substansi. Termasuk mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak seperti NU.

Nadiem juga menyatakan Kemendikbud tidak mempunyai niatan untuk menghilangkan nama tokoh dalam jejak sejarah.

“KH Hasyim Asyari adalah kiai guru dan panutan yang telah menorehkan sejarah panjang dalam pengembangan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia,” imbuhnya.

Sebelumnya, sejumlah pihak memprotes nama tokoh NU tersebut tak masuk Kamus Sejarah Indonesia Jilid I.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid mengklarifikasi hilangnya nama Hasyim dalam kamus tersebut murni karena ketidaksengajaan.

Selain itu, ia juga mengatakan hal yang sama dengan Nadiem. Ia menyebut kamus tersebut disusun sebelum periode Nadiem menjabat sebagai Mendikbud.

“Selama periode kepemimpinan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim kegiatan penyempurnaan belum dilakukan dan belum ada rencana penerbitan naskah tersebut,” kata Hilmar dalam keterangan resmi yang disampaikan yang dilansir dari Cnn Indonesia, Senin (19/4).***AS

Berita Terkait

Wakil Bupati Hadiri Peresmian PAUD KB Karangkamulyan, Dukung Pendidikan Anak Usia Dini
SPMB SMPN 1 Ciwidey 2025: 460 Siswa Diterima dari Kuota 484 Kursi
BMPS Kabupaten Bandung Protes Kebijakan SPMB: Sekolah Swasta Terancam Mati
Meriahkan Perpisahan, SMPN 1 Ciwidey Sajikan Ragam Budaya Lewat Gelar Karya P5
Meluruskan Fakta : Edukasi Publik atas Status Organisasi PWI dan Klaim Kepemimpinan
Ratusan Guru TK Antusias Ikuti Forest Fun, Bangun Karakter Pendidik Anak Usia Dini
Kuota 200 Orang, SDN Cingcin 1 Buka Penerimaan Siswa Baru, Pendaftaran Gratis Tanpa Pungutan
SPMB 2025: Disdik Jabar Pastikan Kesiapan Tes Terstandar Berbasis Online

Berita Terkait

Rabu, 16 Juli 2025 - 16:38

Wakil Bupati Hadiri Peresmian PAUD KB Karangkamulyan, Dukung Pendidikan Anak Usia Dini

Minggu, 13 Juli 2025 - 13:42

SPMB SMPN 1 Ciwidey 2025: 460 Siswa Diterima dari Kuota 484 Kursi

Jumat, 4 Juli 2025 - 13:03

BMPS Kabupaten Bandung Protes Kebijakan SPMB: Sekolah Swasta Terancam Mati

Jumat, 20 Juni 2025 - 21:17

Meriahkan Perpisahan, SMPN 1 Ciwidey Sajikan Ragam Budaya Lewat Gelar Karya P5

Minggu, 15 Juni 2025 - 20:02

Meluruskan Fakta : Edukasi Publik atas Status Organisasi PWI dan Klaim Kepemimpinan

Berita Terbaru

REGIONAL

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Okt 2025 - 17:41