JAKARTA (kontroversinews.com) – Menanggapi isi buku diet Tya Ariestya menuai kontroversi karena menyebut sayur dapat menghambat penurunan berat badan, Ketua Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia Profesor Hardinsyah menyatakan bahwa sayur tidak menghambat penurunan berat badan.
“Tidak ada bukti bahwa sayur itu mengganggu penurunan berat badan,” kata Hardinsyah dalam webinar Pergizi Pangan, Rabu (10/3).
Menurut Hardinsyah, sejumlah studi justru menunjukkan sayur mempercepat penurunan berat badan.
“Bahkan [sayur] mendukung terjadinya percepatan penurunan berat badan,” tutur Hardinsyah.
Data dari Nurses Health Studies dan Health Professional’s Follow-up Study menunjukkan bahwa orang yang meningkatkan asupan buah dan sayuran lebih cenderung mengalami penurunan berat badan daripada orang yang makan dalam jumlah yang sama atau yang menurunkan asupan sayuran.
Hardinsyah menjelaskan sayur merupakan makanan yang mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Sayur adalah sumber vitamin, mineral, serta antioksidan.
Banyak nutrisi penting yang hanya bisa ditemukan di dalam sayuran dan tak bisa digantikan dengan makanan lain.
Makan sayur terbukti membantu metabolisme tubuh lebih baik, memperlancar buang air besar, dan membersihkan racun dalam tubuh.
Kandungan vitamin dan antioksidan di dalam sayur juga dapat mencegah peradangan dan berbagai penyakit.
Tidak makan sayur atau diet rendah sayur justru dapat meningkatkan risiko penyakit pencernaan, kanker, kenaikan berat badan, diabetes, jantung, hingga depresi.
Mengutip dari Cnn Indonesia, Kementerian kesehatan merekomendasikan setiap orang dewasa mengonsumsi minimal 3 porsi sayur dan 2 porsi buah setiap hari.***AS