BANDUNG (Kontroversinews.com) – Denyut jantung menjadi komponen penting dalam kesehatan manusia. Ketika denyut jantungnya berdetak tidak normal, maka dikhawatirkan ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam tubuh seseorang.
Diterangkan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Heartology Cardiovascular Center dr Dicky Armein Hanafy, SpJP(K), denyut jantung normal berkisar 60-100 detak per menit.
Keteraturan irama denyut itu terjadi karena adanya sistem listrik yang unik dalam jantung yang membuat otot-otot jantung berkontraksi membentuk denyutan.
“Nah, ketika sistem listrik rusak, itu akan membuat jantung berdetak lebih cepat, lebih lambat, atau tidak beraturan,” papar dr Dicky dalam Webinar, Kamis (25/3/2021).
Hal tersebut tak boleh dibiarkan, tegas dr Dicky, karena irama denyut jantung yang tidak normal membuat fungsi jantung sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh terganggu.
Dokter Dicky coba menjelaskan lebih detail mengenai kondisi denyut jantung yang terlalu lambat atau brakikardia. Kondisi tersebut menurutnya perlu diwaspadai karena membuat tubuh tidak memperoleh darah yang cukup sehingga mengakibatkan beberapa masalah kesehatan, melansir dari Okezone.
Ya, denyut jantung yang terlalu lambat dapat mengakibatkan seseorang mudah mengalami kelelahan, mudah pingsan, atau berkunang-kunang, bernapas pendek-pendek, serta mengalami kerusakan organ vital yang pada akhirnya dapat menuju kematian.
“Pada kasus ekstrem, kelainan tersebut juga bisa menimbulkan stroke, yakni ketika suplai darah ke otak kurang dalam jangka tertentu sehingga menyebabkan matinya sel-sel otak,” tambahnya.***AS