Kab Bandung | Kontroversinews.-Tumpukan sampah selalu menjadi masalah yang tak kunjung usai di Kabupaten Bandung. Bahkan tumpukan sampah yang menjijikan ini sangat mudah ditemui disepanjang Jalan Raya Soreang, tapatnya di dekat Masjid Agung di Alun Alun Soreang.
Berdasarkan pantauan wartawan , tumpukan sampah terlihat dibeberapa titik disepanjang jalan itu. Tumpukan sampah rumah tangga itu, terlihat menjijikan dengan kerumunan lalat dan bau tak sedap menusuk hidung. Para pengguna jalan yang melintas harus menutup hidung. Tumpukan sampah juga seringkali terlihat disepanjang Jalan Raya Soreang depan Terminal dan Pasar Soreang, sampah terlihat menumpuk dibeberapa sudut jalan dan dibawah beberapa pot bunga di trotoar jalan.
“Hampir setiap hari saya lihat tumpukan sampah disepanjang jalan ini. Memang setiap hari juga diangkut tapi kok anehnya orang tenang tenang saja lihat kondisi lingkungan yang kumuh banyak sampah seperti itu,” kata Asep Zikri (40) salah seorang warga yang melintas di Jalan Raya Soreang, Rabu (25/7/18).
Asep merasa prihatin dengan kondisi Alun Alun Soreang dan kawasan Ibu Kota Kabupaten Bandung di Soreang itu. Kata dia, jangankan bisa meraih penghargaan Adi Pura, untuk menata dan menjaga kebersihan lingkungan saja belum berjalan dengan baik. Bahkan, kondisi serupa pun terlihat hampir disemua daerah di Kabupaten Bandung.
“Sudah semestinya pemerintah serius ngurus sampah ini. Kalau terus dibiarkan bisa mengganggu kesehatan masyatakat,”ujarnya.
Camat Soreang, Rusli Baijuri mengakui jika tumpukan sampah disepanjang jalan tersebut memang masih terjadi diwilayah Soreang. Namun sebenarnya, tumpukan tersebut merupakan titik kumpul sebelum dilakukan pengangkutan oleh petugas Kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung.
“Beberapa desa melalui RT dan RW sudah bekerjasama dengan UPT Kebersihan untuk pengangkutan sampah. Waktu pengangkutannya itu sesuai kesepakatan. Tumpukan sampah dipinggir jalan itu merupakan titik kumpul sebelum diangkut oleh petugas,”kata Rusli, Rabu (25/7/18).
Selain itu, untuk penanganan sampah tersebut, kata Rusli, Pemerintah Kabupaten Bandung telah mendorong setiap desa untuk membangun tempat pengolayan sampah sementara. Sehingga nantinya diharapkan tak ada lagi tumpukan sampah ditepi jalan.
“Mudah mudahan program Raksa Desa masing masing dapat membuat tempat pengelohan sementara sampah,”ujarnya.( Lily Setiadarma).