Kontroversi Nadiem Makarim Banyak Error-nya, Dia Itu Ahli IT Bukan Pendidikan

- Pewarta

Jumat, 23 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (siedoo)

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (siedoo)

JAKARTA (Kontroversinews.com) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim lagi banyak mendapat sorotan. Banyak hal kontroversial muncul di kementeriannya. Mulai dari Pancasila dan Bahasa Indonesia yang hilang dari Standar Nasional Pendidikan (SNP), hingga hilangnya nama KH Hasyim Asy’ari dari Kamus Sejarah Indonesia jilid I. Sepertinya, Nadiem lagi banyak error nih.

Hilangnya Pancasila dan Bahasa Indonesia dari SNP, sudah heboh pekan lalu. Hal ini diketahui setelah terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). PP yang mengatur kurikulum untuk jalur pendidikan formal dan nonformal itu tidak lagi mencantumkan Pancasila dan Bahasa Indonesia dalam SNP.

Belum mereda masalah tersebut, kini muncul kontroversi baru, yaitu hilangnya sejumlah tokoh penting dalam sejarah Indonesia di Kamus Sejarah Indonesia. Di jilid I, tidak ada nama KH Hasyim Asy’ari. Sedangkan di jilid II tidak ada nama Soekarno dan Mohammad Hatta dalam entry khusus, meski masuk pada penjelasan di awal kamus. Sebaliknya, sejumlah nama tokoh komunis muncul dalam kamus yang diterbitkan Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) itu.

Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda kesal dengan hal ini. Politisi PKB itu pun meminta Kemendikbud segera menarik Kamus Sejarah Indonesia Jilid I dan II dari peredaran. Menurutnya, kejanggalan dalam kamus sejarah tersebut berbahaya bagi pembentukan karakter peserta didik, karena adanya disinformasi.

“Bayangkan jika potensi persebarannya yang begitu luas, namun di sisi lain ada informasi kesejarahan yang tidak akurat. Maka akan ada banyak anak didik dan generasi muda di Indonesia yang tidak bisa memahami proses nation formation maupun nation building secara utuh,” kata Huda.

Berita Terkait

Mendiktisaintek: Kampus Berperan Strategis dalam Pembangunan Daerah
Wakil Ketua MPR Dukung Sekolah Rakyat Tingkatkan Kesetaraan Pendidikan
Sekolah Rakyat Ada Guna Lengkapi dan Perluas Akses Sekolah yang Ada
Study Tour Tak Dilarang, Mendikdasmen Minta Sekolah Perhatikan Tiga Hal Ini
SMAN 1 Kertasari Kab. Bandung, Mengucapkan Selamat Idul Fitri 1446 H
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Kuningan Mengucapkan Selamat Idul Fitri 1446 H
Dinas Pendidikan Kab. Bandung, Selamat Idul Fitri 1446 H
PGRI Kecamatan Talun Bantah Pemberitaan Dugaan Korupsi Dana BOS Oleh Sekolah

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 16:00

Mendiktisaintek: Kampus Berperan Strategis dalam Pembangunan Daerah

Jumat, 28 Maret 2025 - 10:26

Wakil Ketua MPR Dukung Sekolah Rakyat Tingkatkan Kesetaraan Pendidikan

Rabu, 26 Maret 2025 - 08:28

Sekolah Rakyat Ada Guna Lengkapi dan Perluas Akses Sekolah yang Ada

Selasa, 25 Maret 2025 - 03:29

Study Tour Tak Dilarang, Mendikdasmen Minta Sekolah Perhatikan Tiga Hal Ini

Minggu, 23 Maret 2025 - 10:36

SMAN 1 Kertasari Kab. Bandung, Mengucapkan Selamat Idul Fitri 1446 H

Berita Terbaru