Kenapa Orang Sudah Divaksin Masih Kena COVID-19? Ini Penjelasanya

- Pewarta

Selasa, 27 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (Foto/Biro Setpres)

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (Foto/Biro Setpres)

JAKARTA (Kontroversinews.com) – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, masyarakat mulai menunjukan tanda-tanda euforia vaksinasi COVID-19. Hal tersebut terlihat dari banyaknya masyarakat yang melakukan kegiatan tanpa menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Untuk itu, Budi meminta para kepala daerah dan masyarakat agar tidak lengah menjalankan protokol kesehatan.

“Kami mengamati, euforia (vaksinasi) ini juga sudah mulai terlihat, beberapa daerah sudah mulai melonggarkan protokol kesehatannya. Tolong dipastikan ini dijaga ya,” kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (26/4/2021).

Mantan wakil menteri BUMN itu kembali mengingatkan, bahwa vaksinasi COVID-19 tidak lantas membuat seseorang kebal terhadal virus corona. Vaksin, kata Budi, hanya meningkatkan sistem imun dalam tubuh dan tidak menjamin seseorang tak lagi tertular virus.

“Jadi itu penting sekali untuk kita jaga, walaupun sudah di vaksinasi, protokol kesehatan dijaga,” tegas Budi.

Budi mengaku khawatir apabila euforia vaksinasi terus berlanjut, Indonesia akan mengalami lonjakan kasus positif COVID-19 yang tak terkendali seperti di negera India.

Dia menjelaskan, lonjakan kasus positif COVID-19 di India disebabkan karena masyarakat setempat mulai lengah karena suksesnya program vaksinasi.

Selain itu, munculnya varian baru dari mutasi virus Corona seperti B117 dari Inggris, dan varian lokal B1617 yang bermutan ganda, juga menjadi salah satu penyebabnya.

“Kasusnya India adalah karena memang terjadi kelengahan atau tidak waspada dalam menjalankan protokol kesehatan. Karena merasa vaksinasi sudah sukses, karena merasa penurunan jumlah kasus sudah sukses,” kata Budi.

Budi mengingatkan, pelandaian kasus aktif Covid-19 dalam 11 pekan terakhir dan kasus harian akan menjadi sia-sia apabila masyarakat dan pemerintah tidak bekerja sama dengan dalam menangani pandemi yang telah melanda Indonsia setahun belakangan ini.

“Jadi tolong jaga protokol kesehatan. Jangan sampai kerja keras yang kita lakukan, kembali rusak karena kita terlalu terburu-buru, grusa grusu, tidak eling lan waspada,” pungkasnya yang telah dikutip dari Era.id.***AS

Berita Terkait

Dari Sentra Nanas, Suara Tegas Bupati dan KPK untuk Antikorupsi
Sultan Sepuh: Jangan Gunakan Nama Ibadah untuk Legalkan Pelanggaran Cagar Budaya
Distribusi Air Bermasalah, Gubsu dan Bupati Samosir Tinjau Langsung PDAM Tirtanadi
Gubsu Bobby Nasution Serahkan Aset Rumah Dinas Bupati Kepada Pemkab Samosir
Pemkab Samosir Gelar Rapat Kedua Penyusunan Naskah Akademik Ranperda Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani
Bupati Samosir Ikuti Upacara HUT Bhayangkara ke- 79 Tahun 2025 Polres Samosir
Anita Girsang Dibidik Media Tanpa Bukti: Di Mana Etika Jurnalisme?
Klaim Eks Pendopo Kuningan Disorot, Laskar Kuda Putih Bela Sultan

Berita Terkait

Sabtu, 19 Juli 2025 - 11:40

Dari Sentra Nanas, Suara Tegas Bupati dan KPK untuk Antikorupsi

Selasa, 8 Juli 2025 - 11:33

Sultan Sepuh: Jangan Gunakan Nama Ibadah untuk Legalkan Pelanggaran Cagar Budaya

Senin, 7 Juli 2025 - 22:21

Distribusi Air Bermasalah, Gubsu dan Bupati Samosir Tinjau Langsung PDAM Tirtanadi

Senin, 7 Juli 2025 - 10:38

Gubsu Bobby Nasution Serahkan Aset Rumah Dinas Bupati Kepada Pemkab Samosir

Kamis, 3 Juli 2025 - 20:43

Pemkab Samosir Gelar Rapat Kedua Penyusunan Naskah Akademik Ranperda Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani

Berita Terbaru