Kasus Mayat Dibakar di Maros, Pelaku Ada Perempuan

- Pewarta

Kamis, 17 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi.(FOTO: SHUTTERSTOCK)

Ilustrasi.(FOTO: SHUTTERSTOCK)

MAROS (kontroversinews.com) – Salah seorang tersangka dalam kasus Mayat dibakar di Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), adalah seorang perempuan. Perempuan inisial H alias L itu berperan menyediakan rumah untuk menganiaya korban dan membantu menyewakan kendaraan untuk membawa jenazah korban.

“Peran perempuan ini Saudara H alias L memberikan fasilitas tempat kepada para pelaku, MA, DAS dan D, sebelum korban dibawa dan dibuang ke Maros,” kata Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam saat menggelar konferensi pers terkait kasus ini di Mapolda Sulsel, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Kamis (17/6/2021).

“Dia juga melihat dan membiarkan kekerasan fisik terjadi pada korban di rumahnya. TKP penganiayaan ini di rumah Saudara H alias L dan memberikan bantuan uang untuk sewa rental mobil, untuk menyewa mobil oleh pelaku,” imbuhnya.

Rumah L berada di Jalan Sungai Limboto dan korban sempat dibawa ke sana oleh MA, DAS, dan D dengan menggunakan taksi online setelah sempat menginap di Hotel Wisata. Di rumah ini, korban juga sempat ingin melarikan diri, tapi gagal.

“Di TKP tersebut korban coba melarikan diri, tetapi diketahui sehingga ini membuat marah pelaku dan melakukan penganiayaan kepada korban dengan menggunakan tangan kosong dan ikat pinggang dan juga disaksikan oleh teman-teman pelaku lainnya,” ucapnya.

Akhirnya, karena penganiayaan yang dilakukan oleh para tersangka, korban meninggal di rumah L dan kemudian akhirnya dibuang dan dibakar di Maros keesokan harinya. Menurut Merdisyam, kesembilan tersangka memiliki peran masing-masing dalam pembunuhan dan penganiayaan terhadap R.

Empat tersangka disebut turut membawa jenazah ke Kabupaten Maros dan yang lainnya ikut melakukan pemukulan terhadap korban.

“Dipersangkakan tindak pidana secara bersama-sama melakukan pembunuhan yang direncanakan dan di muka umum secara bersama-sama melakukan kekerasan yang mengakibatkan matinya orang, sebagaimana Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 Pasal 56 dan Pasal 170 KUHP dengan ancaman pidana seumur hidup atau paling lama 20 tahun,” tegas dia dilansir dari Detikcom.***AS

Berita Terkait

Penyelesaian Perkara melalui Restorative Justice, Pemda dan Kejari Sumedang Teken MoU
Skandal Uang Hilang di BJB Kuningan, FKGOL: Negara Harus Hadir!
Proyek PJU Dishub Cianjur Disorot, Kejari Tetapkan Dua Tersangka Korupsi Rp8,4 Miliar
Apresiasi untuk Kejari Kuningan: Mantan Kepala Unit BRI Resmi Ditahan
Putusan Pengadilan Tinggi Banten Dinilai Janggal, Sengketa Tanah Serang Masuk Jalur Kasasi
Satreskrim Polres Cirebon Kota Bekuk Pelaku Curas di Desa Mayung
Berkedok Karyawan, Tersangka Narkoba Diamankan di Gunung Jati
Berkedok Karyawan, Tersangka Narkoba Diamankan di Gunung Jati

Berita Terkait

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 17:59

Penyelesaian Perkara melalui Restorative Justice, Pemda dan Kejari Sumedang Teken MoU

Sabtu, 26 Juli 2025 - 21:18

Skandal Uang Hilang di BJB Kuningan, FKGOL: Negara Harus Hadir!

Jumat, 25 Juli 2025 - 22:01

Proyek PJU Dishub Cianjur Disorot, Kejari Tetapkan Dua Tersangka Korupsi Rp8,4 Miliar

Senin, 21 Juli 2025 - 19:17

Apresiasi untuk Kejari Kuningan: Mantan Kepala Unit BRI Resmi Ditahan

Minggu, 20 Juli 2025 - 22:12

Putusan Pengadilan Tinggi Banten Dinilai Janggal, Sengketa Tanah Serang Masuk Jalur Kasasi

Berita Terbaru