Kasus Kredit KUR BRI di Kuningan Berpotensi “Fraud”

- Pewarta

Jumat, 27 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kuningan, Kontroversinews | Dugaan tindakan tidak etis yang dilakukan oleh oknum karyawan salah satu kantor Bank BRI di Kabupaten Kuningan kembali mencuat. Kasus ini terkait praktik pinjaman fiktif yang diduga dilakukan untuk menutupi kredit macet dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Langkah tersebut, menurut dugaan, dilakukan demi menjaga kepercayaan terhadap alokasi dana KUR dari pemerintah dan demi pencapaian target lembaga.

Menanggapi hal ini, Nana Rusdiana, S.IP — yang akrab disapa Nana Barak, anggota Forum Komunikasi Gabungan Ormas dan LSM (FKGOL) Kuningan — menyampaikan keprihatinannya saat ditemui di Sekretariat FKGOL.

“Dugaan ini menjadi contoh nyata dari kegagalan sistem keuangan dalam lembaga seperti Bank BRI. Ini sangat berpotensi masuk kategori fraud,” ujar Nana, Jumat, 27 Juni 2025.

Ia menilai, kasus seperti ini merugikan banyak pihak, terutama masyarakat kecil yang sangat membutuhkan akses terhadap pembiayaan usaha mikro. Selain itu, hal ini juga bisa merusak kepercayaan publik terhadap lembaga perbankan, dan berdampak buruk bagi para karyawan secara individu. Nana merinci beberapa faktor yang memicu potensi kecurangan ini, antara lain:

  1. Tekanan Sistemik
    Adanya tekanan dari sistem yang memaksa karyawan untuk mencapai target tertentu, bahkan jika itu berarti harus mengorbankan etika dan moralitas. Kurangnya perlindungan bagi karyawan untuk menolak perintah yang tidak etis membuat mereka merasa terintimidasi.

  2. Minimnya Akuntabilitas
    Sistem yang lemah dalam pengawasan memungkinkan terjadinya perbuatan tidak etis atau korupsi tanpa terdeteksi.

  3. Pengorbanan Etika demi Target
    Penekanan berlebihan pada pencapaian target dan keuntungan menyebabkan sebagian karyawan mengabaikan nilai-nilai profesional dan moral, sehingga rentan terlibat dalam pelanggaran.

  4. Dampak terhadap Masyarakat
    Kasus semacam ini dapat mengikis kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan, menyebabkan ketidakadilan dalam akses keuangan, serta berdampak secara ekonomi, sosial, dan terhadap pembangunan di tingkat lokal maupun nasional.

Nana Barak berharap agar ke depan dibangun sistem yang lebih adil, transparan, dan akuntabel. Ia juga menekankan pentingnya pengawasan dan kontrol yang ketat untuk mencegah tindakan tidak etis.

“Kami di FKGOL dalam waktu dekat akan menyurati DPRD untuk mengajukan audiensi dengan pihak BRI Cabang Kuningan. Negara harus hadir — DPRD dan eksekutif — jangan sampai masyarakat dan para karyawan BRI terus menjadi korban. Masak tiap tahun ada saja karyawan BRI yang jadi tumbal dan akhirnya masuk Hotel Prodeo karena pinjaman fiktif dan kasus korupsi,” tegasnya. *** Uus (Boy)

Berita Terkait

Sultan Sepuh Klaim Pendopo Kuningan Berdiri di Atas Tanah Ulayat Keraton
*Lepas Pawai Ta’aruf Kafilah MTQH ke-39 Jabar, Gubernur KDM Berpesan ke Dewan Juri*
BPK Soroti Pengelolaan Dana BOS, Gubernur Diminta Sanksi Kepala Sekolah
Bupati Bandung Cerdas Terjemahkan Program Besar Prabowo
Kang DS siap di Calonkan sebagai ketua umum Munas ke Vl Apkasi digelar akhir Mei 2025
Menko PM Sebut Presiden Prabowo Minta Para Menteri Rapatkan Barisan
Mensos Jelaskan Alur Pengusulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
TURUT BERDUKA CITA ATAS BERPULANG KE RUMAH BAPAK, Dr.HOTMA PADAN DAPOTAN SITOMPOEL,S.H.,M.Hum.
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 20:31

Kasus Kredit KUR BRI di Kuningan Berpotensi “Fraud”

Selasa, 24 Juni 2025 - 21:45

Sultan Sepuh Klaim Pendopo Kuningan Berdiri di Atas Tanah Ulayat Keraton

Senin, 16 Juni 2025 - 13:02

*Lepas Pawai Ta’aruf Kafilah MTQH ke-39 Jabar, Gubernur KDM Berpesan ke Dewan Juri*

Jumat, 2 Mei 2025 - 11:04

BPK Soroti Pengelolaan Dana BOS, Gubernur Diminta Sanksi Kepala Sekolah

Senin, 28 April 2025 - 18:00

Bupati Bandung Cerdas Terjemahkan Program Besar Prabowo

Berita Terbaru

Nasional

Kasus Kredit KUR BRI di Kuningan Berpotensi “Fraud”

Jumat, 27 Jun 2025 - 20:31