IJTI Kabupaten Bandung Menggelar ‘Pesantren Jurnalistik’

oleh
oleh

Kab. Bandung | Kontroversinews.- Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI) Kabupaten Bandung menggelar ‘Pesantren Jurnalistik’ yang diikuti oleh ratusan siswa SMP di Kabupaten Bandung.

Pantauan wartawan, para siswa sangat antusiasme sekali mengikuti jalannya acara. Kegiatan yang mengusung tema ‘Sosialisasi Tindakan Preventif dan Bijak Bermedia Sosial dari Sudut Pandang Pelajar’ ini digelar di Gedung Dewi Sartika, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (5/6/2018).

Ketua Pelaksana Pesantren Jurnalistik Naufal Rabani mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh 300 siswa SMP di Kabupaten Bandung, yang digelar selama satu hari.

“Kegiatan ini berlangsung selama satu hari, tujuannya agar para pelajar dapat bijak dalam menggunakan media sosial (medsos),” kata Naufal di temui usai acara.

Dalam kegiatan tersebut, turut hadir sejumlah jurnalis di media nasional sebagai narasumber di antaranya Jurnalis iNewsTV Mujib Prayitno, Wisma Putra Jurnalis detik.com dan Didi Maihaki Jurnalis RRI. Selain itu, hadir juga Kanit PPA Satreskrim Polres Bandung Ipda Muti yang menyosialasikan tentang ‘Perlindungan Perempuan dan Anak.’

Naufal berharap, dengan kegiatan Pesantren Jurnalistik para siswa mengerti dan paham dalam menggunakan media sosial yang baik dan benar, tanpa melanggar hukum.

“Narasumber yang mengisi materi menyosialasikan agar para siswa bijak dan arif dalam menggunakan media sosialnya. Jangan sampai mereka menjadi pengguna yang termakan dengan berita hoaks,” jelasnya.

“Jadi kami ajarkan mereka sejak dini terkait pemahaman penggunaan media sosial yang baik dan benar. Intinya, jika ingin menjadi pengguna media sosial yang baik dan benar segala bentuk  yang disampaikan harus aktual, faktual dan check and richek,” tambahnya.

Dengan memberikan pemahaman tersebut, Naufal berharap para siswa menjadi pelopor anak muda di Kabupaten Bandung yang terhindar dari berita bohong atau berita hoaks.

“Semoga mereka bisa menjadi pelopor, pelopor anak muda di Kabupaten Bandung yang melek informasi dan anti hoaks. Saya juga berharap setelah mereka pulang dari sini dapat menularkan pengetahuan yang didapatkan dari para jurnalis handal yang mengisi materi dalam acara ini,” harapnya.

Naufal menambahkan, kegiatan Pesantren Jurnalistik baru pertamakali digelar IJTI Bandung Raya. “Ini yang pertama, mudah-mudahan tahun berikutnya kita bisa menggelar acara yang sama,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu siswa SMPN 2 Margahayu Riani Salsabilah berujar, kegiatan ini sangat positif dan banyak ilmu baru yang didapatkan nya. “Banyak ilmu yang saya dapatkan dari kakak-kakak jurnalis tentang media sosial, saya jadi tahu jika media sosial itu bisa berdampak baik dan buruk bagi kehidupan,” ujarnya.

Siswa SMPN 1 Banjaran Dimas S menuturkan jika Pesantren Jurnalistik ini sangat bermanfaat baginya. “Bermanfaat sekali untuk menambah wawasan tentang bijak menggunakan media sosial. Saya jadi paham jika berita hoaks itu tersebar karena para pengguna tidak paham dan hanya bisa ikut-ikutan nyebarin Informasi tanpa tahu asal-usul dari informasi yang disebarkan,” pungkasnya. (Lily Setiadarma) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *