Bandung| Kontroversinews – Nasib sial dialami wisatawan lokal asal Tanggerang Selatan ini, maksud mencari alamat dengan menggunakan aplikasi peta keluarga Novian malah tersesat di tengah perkebunan teh di wilayah kaki Gunung Papandayan.
Menurut pengakuan Novian, dirinya bermaksud untuk mengunjungi Kawah Papandayan Garut menggunakan Mobil jenis Suzuki AVV Warna Hitam No. Pol. B 1148 NYA, menggunakan Jalan Pangalengan – Neglawangi Kabupaten, Bandung. Untuk mencari arah, dirinya menggunakan aplikasi peta.
“Bukannya sampai ke tujuan, malah tersesat ke jalan perkebunan teh ditambah dengan medan jalan tanah dengan bebatuan yang rusak dan sempit, sehingga mobil saya trable/slip.” katanya.
Karena hari mulai gelap, dirinya kebingungan untuk melanjutkan atau berbalik arah, beruntung, ia tak kehabisan akal dan kebetulan ada sinyal seluler yang bisa di gunakan untuk menghubungi nomor call center Basarnas untuk meminta pertolongan / penjemputan.
Setelah mendapat respon dari Basarnas dan menghubungi ke piket Polsek Kertasari, pada Jam 21.00 Wib, di terima Brigadir Falah, kemudian meminta Novian untuk mengirimkan ulang koordinat dimana dirinya tersesat.
Berbekal informasi tersebut, 3 Personil dan dibantu 2 Warga Kampung Papandayan mencari Novian beserta keluarganya dan tepat pukul 01.15 Wib dini hari akhirnya dapat ditemukan tepatnya di Blok Perkebunan Tibet perbatasan Kabupaten Garut dan Kampung Papandayan Desa Neglawangi Kabupaten Bandung.
Petugas dan warga menyisir jalan yang berlobang dan berbatu untuk dirapihkan agar mobil yang tersesat bisa melintas menuju ke jalan utama.
Menurut Kapolsek Kertasari, Ipda Yoni Agustina mengimbau kepada wisatawan/pemudik yang akan menuju tempat tujuan untuk lebih berhati-hati. “Jangan terlalu percaya sepenuhnya pada aplikasi ponsel. Wilayah Kertasari yang bergunung-gunung sering menyebabkan aplikasi ponsel yang menggunakan sinyal seluler, sering terganggu. Jika ragu, lebih baik tanyakan langsung ke kantor polisi. (red)