Gangguan Teknis, Pesawat Wapres AS Harus Mendarat Darurat

- Pewarta

Senin, 7 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris turun dari Air Force Two yang mendarat darurat. (Foto: AP PHOTO/JACQUELYN MARTIN) 

Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris turun dari Air Force Two yang mendarat darurat. (Foto: AP PHOTO/JACQUELYN MARTIN) 

WASHINGTON DC (Kontroversinews.com) – Pesawat kepresidenan yang membawa Wakil Presiden (Wapres) Amerika Serikat (AS), Kamala Harris, terpaksa mendarat darurat usai lepas landas dari Pangkalan Gabungan Andrews. Hal ini terjadi karena ada gangguan teknis dalam penerbangan ke Guatemala, yang menjadi rangkaian kunjungan internasional pertama Harris.

Seperti dilansir AFP, Senin (7/6/2021), pesawat yang disebut sebagai Air Force Two itu terpaksa terbang kembali ke Pangkalan Gabungan Andrews dan mendarat darurat pada Minggu (6/6) waktu setempat.

“Saya baik. Saya baik,” ucap Harris kepada wartawan setempat, sembari mengacungkan jempol usai keluar dari pesawat yang mendarat darurat itu. “Kami semua berdoa, tapi kami baik-baik saja,” imbuhnya.

Harris melanjutkan penerbangan setelah berganti pesawat, dan laporan media menyebut dia telah tiba dengan selamat di Guatemala pada Minggu (6/6) malam waktu setempat. Juru bicara Harris, Symone Sanders, menyebut tidak ada penundaan besar dalam jadwal kunjungan Harris.

“Awak menyadari roda pendaratan tidak disimpan sebagaimana mestinya, yang bisa memicu gangguan mesin lebih lanjut. Meskipun tidak ada masalah keamanan secara langsung, karena sangat berhati-hati, mereka kembali ke Pangkalan Gabungan Andrews,” tutur Sanders.

Salah satu jurnalis yang ikut dalam rombongan Harris melaporkan bahwa ‘suara tidak biasa’ terdengar dari roda pendaratan saat pesawat lepas landas, tapi pendaratan yang dilakukan berlangsung ‘sepenuhnya normal’.

Melansir dari Detikcom, Harris akan mengunjungi Guatemala dan Meksiko pekan ini, dengan tujuan membawa pesan harapan untuk wilayah yang dilanda pandemi virus corona (COVID-19) secara parah dan menjadi sumber sebagian besar imigran ilegal yang masuk ke wilayah AS.***AS

 

Berita Terkait

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen
Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya
2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia
Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania
RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi
Trump Tunda Pemblokiran TikTok, Beri Perpanjangan waktu 75 hari
Ikuti Maraton Liuzhou, Mahasiswa Indonesia Berbagi Kesan Tentang China
SAR Malaysia Selamatkan Korban Gempa Myanmar Terperangkap Enam Hari

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 11:43

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen

Jumat, 18 April 2025 - 15:57

Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya

Kamis, 17 April 2025 - 10:36

2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia

Selasa, 15 April 2025 - 09:32

Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania

Jumat, 11 April 2025 - 09:51

RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi

Berita Terbaru