Kontroversinews.com – Kafein yang terkandung dalam kopi, cola, dan minuman berenergi memang akan memberikan tenaga tambahan bagi tubuh. Tapi di sisi lain, akan memberikan efek samping pada otak kita.
Sebagaimana diketahui, kafein adalah zat psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi masyarakat dunia. Kafein membantu sebagian besar masyarakat untuk tetap terjaga. Tapi efek tersebut kadang bisa mengganggu waktu tidur jika dikonsumsi pada malam hari.
Efek kurang tidur inilah yang dapat memengaruhi materi abu-abu pada otak. Satu tim peneliti yang dipimpin oleh dr. Carolin Reichert dan Profesor Christian Cajochen dari Universitas Basel dan UPK (Rumah Sakit Jiwa Universitas Basel) menyelidiki fenomena ini dalam penelitian.
Sebagaimana dilansir Scitechdaily, Jumat (4/6/2021), hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa kafein yang dikonsumsi sebagai bagian dari penelitian tidak mengakibatkan kurang tidur. Namun, para peneliti mengamati perubahan materi abu-abu, seperti yang mereka laporkan dalam jurnal Cerebral Cortex.
Materi abu-abu tersebut mengacu pada bagian sistem saraf pusat yang terdiri dari badan sel sel saraf, sedangkan materi putih terdiri dari jalur saraf, perpanjangan panjang sel saraf. Sebanyak 20 orang muda sehat, yang semuanya secara teratur minum kopi setiap hari, mengambil bagian dalam penelitian ini.
Mereka diberi tablet untuk dua periode 10 hari, dan diminta untuk tidak mengonsumsi kafein lain selama waktu tersebut. Selama satu periode penelitian, mereka menerima tablet dengan kafein, tapi di sisi lain, mereka menggunakan tablet tanpa bahan aktif (plasebo).
Pada akhir setiap periode 10 hari, para peneliti memeriksa volume materi abu-abu subjek melalui pemindaian otak. Mereka menyelidiki kualitas tidur peserta di laboratorium dengan merekam aktivitas listrik otak (EEG).