Bandung | Kontroversinews.- Ada satu hal yang menjadi aneh dan menjadi pertanyaan besar disaat berbincang bincang dengan kepala sekolah Dra.Reni Damayanti MPd, dimana dirinya mengatakan bahwa sekolah yang dipimpinnya sekarang ini lagi prihatin dan tidak ada anggaran akibat dana bantuan Bos belum turun untuk triwulan dua.sementara yang kemarin triwulan satu anggarannya tidak bisa menutupi kebutuhan sekolah.
yang lebih aneh dan menjadi pertanyaan besar dirinya mengatakan bahwa anggaran sekolah yang diterima dari DSP dana sumbangan pendidikan dari orang tua murid hampir 60% menurutnya yang tidak bayar dan tidak mampu, benarkan demikian ? Padahal kalau kita liat di lapangan di tiap tiap sekolah jarang sekali ada orang tua murid yang sampai tidak bayar DSP kalaupun terlambat tetap ujungnya pasti dibayar.tetapi ini sangat aneh dan menjadi pertanyaan besar disaat mengetahui bahwa di Sekolah SMAN 1 Dayeh Kolot Bandung disampaikan oleh kepala sekolah Dra.Reni Damayanti MPd bahwa dirinya menceritakan bahwa orang tua murid banyak yang tidak bayar, akibatnya anggaran kebutuhan sekolah Morat Marit tidak tertutup kebutuhan.
Pengakuan kepala sekolah Reni waktu itupun memang jauh dari kenyataan karena sebelum kita masuk keruangan kepala sekolah di depannya ber jejer para guru dan jajaran TU yang duduk sambil melaksanakan aktivitasnya dan bahkan ada salah satu TU yang sedang asik menghitung keuangan dengan terlihat menumpuk uang ratusan ribu.bahkan orang tersebut tersentak kaget disaat di ajak salaman oleh orang media disaat dirinya sedang menghitung keuangan yang bertumpuk.
Melihat perbandingan sekolah lain tentang minimnya anggaran di bulan ini.
, Menurut beberapa kepala sekolah yang sempat berbincang bincang dengan awak media mengungkapkan bahwa memang sekolah lagi banyak kegiatan salah satu contohnya kegiatan Ujian UNBK dan anggaran sekolah tqriwulan dua belum cair tetapi ada cara lain dengan subsidi silang salah satunya dari kelas satu dan dua yang baru pada masuk kelas lagi dan sambil bayaran.
Sementara menurut Dhian st salah satu anggota lembaga pemantau korupsi nasional (LPKN) prop Jabar.menurutnya sangat tidak mungkin dan menjadi pertanyaan besar kalau dilapangan ada sekolah yang mengatakan bahwa orang tua murid sampai 60%nya dari jumlah murid yang ada tidak membayar .sungguh itu menjadi pertanyaan publik dan perlu di telusuri kebenarannya jangan sampai hanya pengakuannya saja kepala sekolah akibat takut diketahui publik, dan yang menjadi keprihatinan kok bisa seperti gitu apakah masyarakat di daerah Dayeh Kolot orang orangnya pada tidak mampu atau hanya akal akalan. Tetapi apapun yang terjadi kalau pengakuan seperti begitu dan kenyataannya di lapangan malah sebaliknya tentu sangat disesalkan dan sangat prihatin karena bahasa itu seolah olah mencap orang tua siswa disana pada tidak mampu.
Sekolah SMAN 1 Dayeh Kolot dengan Jumlah murid 1040 siswa, dan kepala sekolah mengatakan hampir 60% orang tua siswa yang tidak mampu seperti dikata kepsek SMAN 1 Dayeh Kolot Bandung tentu hal itu harus ditelusuri dan dikaji, jangan jangan ungkapan itu hanya alibi saja untuk menutupi adanya dugaan kebocoran anggaran yang tidak jelas.
(Ags/tar/ds)
Sekarang jadi Kepala Sekolah Di SMA Negeri 1 Majalaya. Banyak terjadi kecurangan yang mengorbankan warga sekitar saat PPDB jalur zonasi. Saya berani buktikan kecurangan tersebut. Saya layangkan somasi thd Kepala sekolah. sudah berjalan 8 hari namun belum ada tanggapan sama sekali.