DPMD Kab. Bandung dan Inspektorat Diminta Turun Tangan Terkait Raibnya Sejumlah Aset Desa Buninagara

oleh

 

SOREANG Kontroversinews.com – Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Buninagara, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, mempertanyakan sejumlah aset pemerintah desa yang diduga hilang.

Hal tersebut diketahui setelah Kepala Desa (Kades) Buninagara yang baru dilantik dan serah terima jabatan dari Kades terdahulu pada akhir Oktober 2021.

“Saya merasa aneh, kenapa aset pemerintah desa banyak yang hilang entah kemana, di saat kades baru melaksanakan tugas barunya ,” ujar Ahmad Sobirin Ketua BPD Buninagara, kepada wartawan, Senin ( 9 /5/2022)

Hasil dari pendataan pihaknya bersama jajaran pengurus BPD, Desa Buninagara beberawa waktu lalau banyak aset yang hilang, di antaranya kursi dan lemari sebagai tempat berkas-berkas.

“Banyak yang hilang , ada kursi, lemari, sound sistem bahkan aset milik BUMDes dan data administrasi yang di komputer diketahui menghilang,” terangnya.

Ahmad menyebut, dari komunikasi yang dilakukan BPBD dengan Kades baru dan perangkat desa, mereka sempat kebingungan saat memulai pelayanan kepada masyarakat, karena data dan aset banyak yang hilang.

Untuk menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya akan membuat pelaporan sekaligus mempertanyakan kepada Pemerintah Kecamatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) dan Inspektorat.

Sementara itu Kades Buninagara, Iis. R Lesmana membenarkan terkait banyaknya sejumlah aset Pemdes yang hilang setelah dirinya menjabat akhir 2021 lalu.

“Betul, saat saya dan perangkat mau memulai pelayanan kepada masyarakat merasa kaget karena data di Simdes (Sistem Informasi Manajemen Desa) menghilang dari komputer induk desa,” ujar Iis.

Meski data Simdes dan beberapa aset hilang, kata Iis, pihaknya tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat meski harus memulai dari nol.

“Karena memberikan pelayanan kepada masyarakat menjadi kewajiban, kami tetap optimalkan pelayanan meski harus memulai dari nol,” kata Iis.

Iis mengatakan, untuk menelusuri keberadaan aset Pemdes yang hilang, pihaknya terus melakukan koordinasi dan komunikasi baik dengan BPD, Kecamatan hingga Pemkab Bandung.

“Pasti, saya akan terus mencari informasi terkait hilangnya aset Pemdes. Saya khawatir jadi pertanyaan masyarakat, Pemkab Bandung dan lembaga terkait lainnya,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *