Diam-diam Joe Biden Setuju Jual Bom Canggih ke Israel Senilai US$735 Juta

- Pewarta

Selasa, 18 Mei 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 Joe Biden.(REUTERS)

Joe Biden.(REUTERS)

JAKARTA (Kontroversinews.com) – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, diam-diam setuju menjual senjata berupa bom canggih senilai US$735 juta (sekitar Rp10.5 triliun) kepada Israel.  

Dilansir Reuters, Selasa (18/5), seorang sumber di Kongres AS mengatakan senjata yang dijual ke Israel itu adalah jenis peluru kendali pandu terarah.

Menurut tiga staf ahli anggota Kongres AS, atasan mereka sudah diberitahu soal rencana penjualan persenjataan kepada Israel pada 5 Mei lalu. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari proses yang harus dilakukan sebelum penjualan itu disetujui Kongres.

Surat kabar The Washington Post yang pertama kali mengungkap rencana penjualan senjata canggih ke Israel itu.

Menurut laporan itu, pemerintah AS memberitahu Kongres tentang rencana penjualan senjata canggih itu ke Israel pada April lalu. Kongres lantas mempunyai waktu selama 15 hari untuk memutuskan apakah setuju atau tidak dengan rencana penjualan senjata itu.

Senjata canggih yang akan dijual AS adalah jenis Amunisi Serang Langsung Gabungan (JDAM) buatan Boeing. Perangkat itu bisa mengubah bom yang mulanya tidak berpemandu yang diluncurkan dari pesawat tempur atau pesawat pembom ringan menjadi bisa dikendalikan dengan menggunakan Alat Pemandu Global (GPS).

Nantinya perangkat itu bisa mengendalikan sirip yang berada bagian ekor bom untuk mencapai sasaran dengan tepat. Jika meleset pun selisih jaraknya maksimal hanya sejauh satu sampai dua meter.

Akan tetapi, rencana penjualan senjata mutakhir itu bisa memperburuk situasi di Israel saat ini, yang tengah memanas akibat saling serang dengan kelompok Hamas di Jalur Gaza, Palestina.

Saat diminta konfirmasi, Kementerian Luar Negeri AS menyatakan mereka tidak bisa memberikan komentar terkait hal itu karena dilarang menurut undang-undang federal.

“Kami tetap menyoroti kekerasan yang terjadi dan terus berupaya untuk menenangkan situasi,” demikian kata juru bicara Kemenlu AS.

Berita Terkait

Petani Linggasana Menjerit: “Sumber Air Dijadikan Komersil oleh Oknum Mafia!”
Tukin Dipotong 30%, ASN Kabupaten Bandung Menjerit: Siap Demo Bupati
Polsek Gunung Jati Amankan Dua Pelaku Pencurian di Gedung Susu Steril
Warga Nilai Perempuan Lebih Tepat Jadi Pengawas Perumda Bank Kuningan
TNI-Polri Pemda Gelar Patroli Skala Besar di Kota Cirebon, Kapolres:Mari Bersama Jaga Keamanan Untuk Negeri
Lembaga Pemantau Korupsi Nasional ( LPKN) akan Laporkan Oknum Guru Dan OPS Terkait Rangkap Jabatan Di Sekolah Dasar Negri Di Kecamatan DayeuhKolot
MUI Minta Usulan Evakuasi Warga Palestina ke Indonesia Dikaji Ulang
Menhub Mudik Lebaran ke Pendopo, Bahas Kemajuan untuk Kuningan

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 22:00

Petani Linggasana Menjerit: “Sumber Air Dijadikan Komersil oleh Oknum Mafia!”

Selasa, 7 Oktober 2025 - 17:39

Tukin Dipotong 30%, ASN Kabupaten Bandung Menjerit: Siap Demo Bupati

Selasa, 16 September 2025 - 02:31

Polsek Gunung Jati Amankan Dua Pelaku Pencurian di Gedung Susu Steril

Rabu, 10 September 2025 - 21:19

Warga Nilai Perempuan Lebih Tepat Jadi Pengawas Perumda Bank Kuningan

Rabu, 3 September 2025 - 16:10

TNI-Polri Pemda Gelar Patroli Skala Besar di Kota Cirebon, Kapolres:Mari Bersama Jaga Keamanan Untuk Negeri

Berita Terbaru