Oknum RW dan RT Diduga Lakukan Pungli pada Bantuan BLT di Neglasari

- Pewarta

Jumat, 5 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

Banjaran, Kontroversinews — Pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kesra di Desa Neglasari, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, diduga kuat disertai praktik pungutan liar (pungli) oleh oknum Rukun Warga (RW). Dugaan tersebut mencuat setelah sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) mengaku diminta uang antara Rp50.000 hingga Rp100.000. Peristiwa ini terungkap berdasarkan keterangan warga pada Selasa, 24 November 2025 lalu.

Hasil penelusuran di lapangan menguatkan adanya dugaan pungutan tersebut. Salah seorang KPM yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa ia diminta membayar Rp100.000 oleh oknum RT.

“Saya dimintai seratus ribu, sementara saudara saya diminta lima puluh ribu. Jadi pungutannya tidak sama, Pak,” ujarnya kepada media, Sabtu (29/11/2025).

Menanggapi tudingan itu, Sekretaris Desa Neglasari, Andri, membantah adanya pungutan yang dilakukan aparatur desa. Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, ia menyebut bahwa pihaknya telah mengimbau RT, RW, dan kepala dusun agar tidak melakukan pemotongan bantuan dalam bentuk apa pun.

“Sudah kemarin diinformasikan ke RT, RW, dan Kadus. Sesuai konfirmasi dari aparatur di bawah, tidak ada pemotongan sesuai arahan Kepala Desa. Kalau ada informasi di lapangan, silakan dicek langsung. Dari awal sudah ditegaskan tidak boleh ada potongan apa pun dari bansos,” jelasnya.

Pada waktu yang sama, wartawan Kontroversinews.com meminta pernyataan Ketua Lembaga Pemantau Korupsi Nasional (LPKN), Jhony S. Pane. Ia menegaskan bahwa pemotongan bantuan sama sekali tidak diperbolehkan.

“Tidak diperbolehkan ada pemotongan sekecil apa pun karena itu berbenturan dengan hukum yang berlaku. Bansos adalah hak penuh penerima manfaat. Dan kalau itu benar terjadi, kami akan melaporkan ke aparat penegak hukum,” tegas Jhony. ***

Berita Terkait

Dugaan anggaran Ketahanan Pangan di Desa Solokan Jeruk menjadi ajang Bancakan
FK-GOL : Hasil Audit BPK RI Kuningan Tahun 2024 Banjir Temuan
Petani Linggasana Menjerit: “Sumber Air Dijadikan Komersil oleh Oknum Mafia!”
Tukin Dipotong 30%, ASN Kabupaten Bandung Menjerit: Siap Demo Bupati
Polsek Gunung Jati Amankan Dua Pelaku Pencurian di Gedung Susu Steril
Warga Nilai Perempuan Lebih Tepat Jadi Pengawas Perumda Bank Kuningan
TNI-Polri Pemda Gelar Patroli Skala Besar di Kota Cirebon, Kapolres:Mari Bersama Jaga Keamanan Untuk Negeri
Lembaga Pemantau Korupsi Nasional ( LPKN) akan Laporkan Oknum Guru Dan OPS Terkait Rangkap Jabatan Di Sekolah Dasar Negri Di Kecamatan DayeuhKolot

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 09:55

Oknum RW dan RT Diduga Lakukan Pungli pada Bantuan BLT di Neglasari

Senin, 17 November 2025 - 15:43

Dugaan anggaran Ketahanan Pangan di Desa Solokan Jeruk menjadi ajang Bancakan

Jumat, 31 Oktober 2025 - 20:11

FK-GOL : Hasil Audit BPK RI Kuningan Tahun 2024 Banjir Temuan

Kamis, 23 Oktober 2025 - 22:00

Petani Linggasana Menjerit: “Sumber Air Dijadikan Komersil oleh Oknum Mafia!”

Selasa, 7 Oktober 2025 - 17:39

Tukin Dipotong 30%, ASN Kabupaten Bandung Menjerit: Siap Demo Bupati

Berita Terbaru