Bumdes Wangisagara Berpredikat Maju

oleh -120 Dilihat

SORENG | Kontroversinews – Dari jumalah 270 desa yang ada di Kabupaten Bandung hanya ada satu desa yang Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) nya, berpredikat maju, yaitu Bumdes Wangisagara di Kecamatan Majalaya. Sedangkan Bumdes di desa lainnya, masih ada yang dalam tahap memulai, tahap berkembang dan bahkan ada yang Bumdesnya mati suri.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Bandung, H. Tata Irawan, tak menampik beberapa kendala sering ditemui pada saat menjalankan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Misalnya kegiatan usaha Bumdes dibidang pertanian, yang terkadang cuaca dan bencana menjadi kendala. Atau ditengah pandemi Covid 19 ini, ada sejumlah bidang usaha Bumdes yang beralih produksi, misal, awalnya menanam strawberry tapi karena Pandemi Covid 19 membuat penjualan strawberry berkurang, maka beralih ke menanam kopi.

“Karena Bumdes ini sudah ada kucuran dananya. Jadi kalau ada kendala ditengah perjalanan, maka biasanya akan dilakukan musyawarah desa untuk menentukan langkah penanggulangannya,” ujar Tata saat wawancara di Soreang, Kamis (25/6).

Dalam menjalankan Bumdes, biasanya tergantung dari potensi yang ada di desa. Jadi, kalau misalkan di daerah pertanian, maka kegiatan Bumdesnya dibidang pertanian. Sebaliknya, jika berada diwilayah perkotaan, maka kegiatan Bumdesnya dibidang pertokoan.

“Ada Bumdes yang menghasilkan produk pertanian seperti buah strawberry dan ada juga Bumdes yang menjalankan usaha jual beli sembako,” sambung Tata.

Tata berharap semua Bumdes berkembang sesuai dengan potensi desa masing-masing. Karena, jika semua desa menjalankan usaha yang sama, maka akan membuat pasar menjadi tidak variatif, dan pastinya akan merugikan semua pihak. Dalam menjalankan usaha, kata Tata, tentu akan memakan proses yang cukup lama, tetapi keyakinan harus selalu ada, agar terus termotivasi untuk memajukan Bumdes.

“Dalam menjalankan usaha desa, maka harus dipikirkan terkait tempat usaha dan permodalannya. Saat ini, kita masih bekerjasama dengan perusahaan dengan perusahaan besar, selanjutnya kita ingin menjalin kerjasama dengan beberapa minimarket. Jadi, nantinya dalam menjalankan managemen usaha, akan dibantu oleh perusahaan-perusahaan tersebut,” kata Tata. ( Lily Setiadarama )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *