BPJS Kesehatan Uji Coba Aplikasi P-Care Vaksinasi Mobile

oleh
oleh
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti. (Dok: BPJS Kesehatan)

JAKARTA (Kontroversinews.com) – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengujicoba aplikasi “P-Care Vaksinasi Mobile” di 10 fasilitas kesehatan tingkat pertama yang akan membantu tenaga kesehatan mempercepat proses vaksinasi COVID-19.

“Kami berkomitmen mendukung percepatan vaksinasi massal yang sampai dengan saat ini telah mencapai 100 juta dosis. Sebelumnya kami telah menciptakan aplikasi P-Care Vaksinasi, lalu kini kami ujicobakan versi mobile-nya yang lebih ringkas,” ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta dikutip dari Antara, Jumat (3/9/2021).

Ia mengatakan aplikasi P-Care akan mempermudah para tenaga kesehatan dalam proses vaksinasi, apalagi jika nantinya kegiatan vaksinasi dilaksanakan di tempat-tempat yang banyak dikunjungi orang, seperti pusat perbelanjaan.

Salah satu fitur yang tersedia pada aplikasi P-Care Vaksinasi Mobile, yakni pengecekan tiket vaksinasi yang terintegrasi dengan sistem PeduliLindungi.

Petugas dapat melihat status tiket peserta yang akan divaksinasi berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) peserta. Fitur tersebut juga dapat digunakan untuk melihat riwayat vaksinasi COVID-19 peserta.

Selain itu, juga ada fitur pendaftaran peserta vaksinasi dengan memanfaatkan NIK yang tervalidasi oleh data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil). Hal ini berguna untuk meningkatkan kualitas data peserta vaksinasi COVID-19.

“Petugas vaksinasi cukup menggunakan smartphone untuk mengakses aplikasi P-Care Vaksinasi Mobile ini sehingga bisa dilakukan di segala medan, tidak memerlukan penyediaan komputer dalam penggunaannya,” kata dia.

Fitur lainnya adalah pencatatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Data yang disimpan dalam fitur ini mencakup hasil screening peserta, jenis vaksin yang diberikan, nomor batch vaksin dan hasil observasi peserta. Seluruh data tersebut dapat digunakan jika terjadi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).**TONY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *