Pemkab Bandung Gelar Pelatihan Bedas Edun, Ekraf Kabupaten Bandung Siap Mendunia

- Pewarta

Selasa, 28 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Para peserta saat mengikuti pelatihan pengembangan kompetensi  SDM ekonomi kreatif yang bertajuk Pelatihan Bedas Edun, Bersama Bedas Ekonomi Kreatif Mendunia, di Kedai Koboy Tjipelah Coffee  Rancabali , Selasa ( 28/9) Fhoto || Lee

Para peserta saat mengikuti pelatihan pengembangan kompetensi  SDM ekonomi kreatif yang bertajuk Pelatihan Bedas Edun, Bersama Bedas Ekonomi Kreatif Mendunia, di Kedai Koboy Tjipelah Coffee Rancabali , Selasa ( 28/9) Fhoto || Lee

RANCABALI (Kontroversinews.com) – Pemerintah Kabupaten Bandung menggelar pengembangan kompetensi SDM ekonomi kreatif yang bertajuk Pelatihan Bedas Edun, yaitu Bersama Bedas Ekonomi Kreatif Mendunia.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bandung, Hj. Emma Dety Dadang Supriatna mengatakan industri kerajinan memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan daerah dan juga penyerapan tenaga kerja.

“Kabupaten Bandung sendiri merupakan salah satu sentra kerajinan di Jawa Barat yang memiliki potensi bahan baku yang sangat memadai,” kata Emma dalam sambutannya, di Rancabali, Selasa (28/9).

Namun, lanjut Emma, ada beberapa kelemahan pada industri tersebut diantaranya, kualitas sumber daya manusia atau wirausaha dan juga tenaga kerja yang masih rendah, serta lemah dalam desain produk, kurangnya  sentuhan modern serta belum fokus pada komersialisasi produk, dan juga kurang memahami manajemen bisnis yang berdampak pada ketidakberhasilan untuk meningkatkan usaha.

Selanjutnya, perkembangan industri kerajinan di Kabupaten Bandung juga menghadapi beberapa kendala. Yaitu data pemetaan potensi usaha serta nilai ekonomi industri kreatif yang masih sedikit. Hal tersebut membuat strategi pengembangan yang muncul masih berjalan secara mandiri dan belum melakukan skala prioritas terhadap aspek pengembangan. Selain itu, dengan berbagai keterbatasan akses baik akses teknologi maupun finansial yang berakibat kepada rendahnya kualitas produk yang dihasilkan.

“Lemah dalam desain produk, kurang kreatif, etos kerja dan produktivitas yang rendah, kurang memahami manajemen produksi dan bisnis yang berdampak ketidakberhasilan meningkatkan kapasitas usaha,” tutur Emma.

Berita Terkait

Dukung Sultan Sepuh, Ketua Gibas Sebut Pendopo Cocok Jadi Pusat Budaya Kuningan
Bupati dan Kejari Indramayu Diminta Awasi Proyek IPAL yang Sarat Dugaan Pelanggaran
Proyek Jalan Pangrango Cirebon Disorot, Diduga Tak Sesuai Spesifikasi
Raih Juara Umum MTQH ke-39 Jawa Barat, Kang DS : Ini Anugerah Besar Bagi Kabupaten Bandung
*Konferensi PGRI Kabupaten Bandung Masa Bakti XXIII dibuka oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna*
Kabupaten Bandung Pastikan Juara Umum MTQH ke-39 Jabar
Menko PMK: Bansos untuk Warga Miskin Maksimal Lima Tahun
Tirta Raharja Tanam 2.500 Pohon untuk Dukung Konservasi dan Proyek SPAM Kertasari

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 10:37

Dukung Sultan Sepuh, Ketua Gibas Sebut Pendopo Cocok Jadi Pusat Budaya Kuningan

Rabu, 25 Juni 2025 - 20:30

Bupati dan Kejari Indramayu Diminta Awasi Proyek IPAL yang Sarat Dugaan Pelanggaran

Senin, 23 Juni 2025 - 12:22

Proyek Jalan Pangrango Cirebon Disorot, Diduga Tak Sesuai Spesifikasi

Minggu, 22 Juni 2025 - 16:06

Raih Juara Umum MTQH ke-39 Jawa Barat, Kang DS : Ini Anugerah Besar Bagi Kabupaten Bandung

Minggu, 22 Juni 2025 - 16:01

*Konferensi PGRI Kabupaten Bandung Masa Bakti XXIII dibuka oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna*

Berita Terbaru