Oleh karena itu, kepada para pelaku UMKM, Emma berharap bisa memanfaatkan berbagai macam peluang. Apalagi, lanjutnya, saat ini perkembangan teknologi sangat pesat sebagai ruang kratifitas.
Kabid Promosi dan Ekonomi Kreatif Disparbud Kabupaten Bandung, Vena Andriawan mengatakan di Disparbud Kabupaten Bandung itu ada 17 sub sektor ekraf dan tiga besarnya adalah kriya, kuliner dan fashion. Ketiga sub sektor ekraf tersebut, lanjut Vena, diberikan pelatihan agar bisa memasarkan produknya ke luar negeri.
“Kita mengadakan pelatihan yang diberi nama Bedas Edun, yaitu Bersama Bedas Ekonomi Kreatif Mendunia. Jadi teman-teman ekraf kita coaching tentang bagaimana memasarkan produknya ke dunia,” ujar Vena saat ditemui di keday Koboy Tjipelah Coffee Rancabali, Selasa (28/9).
Dalam kegiatan pelatihan tersebut, Pemerintah Kabupaten Bandung menggandeng salah satu platform marketplace untuk membantu para pelaku ekraf dalam hal memasarkan produk secara online melalui market place.
“Ada 50 orang pelaku UMKM se Kabupaten Bandung (yang mengikuti pelatihan),” katanya.
Usai pelatihan, para pelaku ekraf tetap akan mendapatkan bimbingan dan pendampingan sampai betul-betul mengusai tentang teknik berdagang melalui market place.
“Targetnya meningkatkan pendapatan para pelaku ekraf di Kabupaten Bandung khususnya untuk bidang kriya, fashion sama kuliner supaya produknya bisa lebih mudah untuk dipasarkan,” Pungkas Vena.
( Lily Setiadarma )