Sekolah Tatap Muka Dimulai, Tanpa Istirahat dan Membingungkan

- Pewarta

Senin, 14 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi pembelajaran tatap muka. (Foto: Dok iNews).

ilustrasi pembelajaran tatap muka. (Foto: Dok iNews).

JAKARTA (Kontroversinews.com) – Keputusan untuk mengizinkan anak-anak sekolah tatap muka berada di tangan orangtuanya. Dan, sekarang sudah memasuki bulan ketiga sekolah mengadakan belajar tatap muka dengan sistem membagi 30 orang murid menjadi dua shift yang masuk bergantian pada hari yang berbeda. Masing-masing shift hanya belajar 4 jam, tanpa istirahat untuk bermain. Jam istirahat yang sebentar itu hanya digunakan untuk menyantap snack yang dibawa dari rumah. Itu juga harus duduk di kursi masing-masing, dan tidak boleh bertukar makanan dengan teman yang lain.

Bisa dikatakan keadaan kelas saat belajar tatap muka itu bebas tapi terikat. Mulai belajar tatap muka dengan sistem membagi rombongan belajar menjadi dua shift ada kekurangannya. Dalam sehari mereka harus belajar beberapa pelajaran seperti biasa, hanya saja durasinya yang berkurang. Biasanya satu jam pelajaran memerlukan waktu 90 menit, namun kini hanya menghabiskan waktu 60 menit bahkan kurang.

Dan, biasanya anak-anak akan membawa setumpuk tugas yang tidak selesai mereka kerjakan karena kurangnya waktu. Seperti yang dikeluhkan anak pertama saya yang duduk di Kelas X, “Belajar di sekolah ternyata nggak lebih mengerti dibandingkan daring. Tugasnya banyak terus gurunya menjelaskan terlalu cepat karena waktunya dipangkas.”

Selain membagi rombongan belajar menjadi dua shift, seminggu sekali sekolah juga mengubah jadwal masuk. Tujuannya agar setiap shift memperoleh kesempatan belajar tatap muka untuk semua pelajaran setiap bulannya. Contohnya, jika minggu pertama shift 1 masuk pada hari Senin, Rabu dan Jumat, maka minggu depan shift 1 akan masuk pada hari Selasa dan Kamis, sedangkan Sabtu anak-anak diliburkan.

Berita Terkait

Meriahkan Perpisahan, SMPN 1 Ciwidey Sajikan Ragam Budaya Lewat Gelar Karya P5
Meluruskan Fakta : Edukasi Publik atas Status Organisasi PWI dan Klaim Kepemimpinan
Ratusan Guru TK Antusias Ikuti Forest Fun, Bangun Karakter Pendidik Anak Usia Dini
Kuota 200 Orang, SDN Cingcin 1 Buka Penerimaan Siswa Baru, Pendaftaran Gratis Tanpa Pungutan
SPMB 2025: Disdik Jabar Pastikan Kesiapan Tes Terstandar Berbasis Online
Pelaksanaan O2SN Kabupaten Bandung, Soreang Unggul Sementara Jenjang SD, dan Subrayon 1 Baleendah Jenjang SMP
Disdik Gelar O2SN SD/SMP Tingkat Kabupaten Bandung, Atlet Terbaik Bersiap Menuju Provinsi
Ikuti O2SN Tingkat Kabupaten Bandung, Kontingen Kecamatan Pasirjambu Targetkan 2 Medali Emas