52 Ribu Warga Palestina Mengungsi di Jalur Gaza Akibat Serangan Israel

- Pewarta

Rabu, 19 Mei 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi pengungsi warga palestina. (Foto: jernih.co)

ilustrasi pengungsi warga palestina. (Foto: jernih.co)

JAKARTA (Kontroversinews.com) – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa setidaknya 52.000 orang mengungsi di Jalur Gaza karena serangan Israel dan jumlah orang yang berlindung di sekolah-sekolah PBB terus bertambah.

Jens Laerke, juru bicara Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), mengatakan kepada Anadolu Agency pada konferensi pers di Jenewa bahwa jumlah pengungsi telah melampaui 52.000 orang sejak awal bulan suci Ramadan.

“Kami mendapat tambahan orang yang mengungsi ke sekolah kami. Seperti yang saya sebutkan, ada 47.000 orang sampai pagi ini di sekolah-sekolah UNWRA [Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB]. Jadi jumlah itu naik, dan ada di atas 52.000 total pengungsi internal,” tambah Laerke.

Dia mengatakan OCHA menyambut baik pemerintah Israel untuk membuka pintu penyeberangan Kerem Shalom untuk pasokan kemanusiaan penting.

“Sangat penting bila penyeberangan Erez juga dibuka untuk keluar masuknya staf kemanusiaan yang kritis,” kata Laerke.

Juru bicara PBB itu mengatakan pasokan listrik di seluruh Gaza masih dibatasi rata-rata enam hingga delapan jam sehari karena kerusakan pada jalur dan jaringan pembangkit listrik.

“Kondisi ini mengganggu penyediaan perawatan kesehatan dan layanan dasar lainnya termasuk air, kebersihan, dan sanitasi,” imbuh Laerke.

Dia mengatakan enam rumah sakit dan sembilan puskesmas rusak, di mana satu di antaranya mengalami kerusakan parah dan satu rumah sakit tidak dapat berfungsi karena kekurangan bahan bakar. (Sumber: Anadolu)

Berita Terkait

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen
Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya
2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia
Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania
RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi
Trump Tunda Pemblokiran TikTok, Beri Perpanjangan waktu 75 hari
Ikuti Maraton Liuzhou, Mahasiswa Indonesia Berbagi Kesan Tentang China
SAR Malaysia Selamatkan Korban Gempa Myanmar Terperangkap Enam Hari

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 11:43

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen

Jumat, 18 April 2025 - 15:57

Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya

Kamis, 17 April 2025 - 10:36

2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia

Selasa, 15 April 2025 - 09:32

Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania

Jumat, 11 April 2025 - 09:51

RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi

Berita Terbaru