Penembakan Massal di California Tewaskan 4 Orang termasuk 1 Anak-anak

- Pewarta

Kamis, 1 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi penembakan.(Ist)

Ilustrasi penembakan.(Ist)

JAKARTA (Kontroversinews.com) – Penembakan massal kembali terjadi di Amerika Serikat. Empat orang, termasuk seorang anak, tewas ditembak pada Rabu (31/3) malam waktu setempat di sebuah gedung perkantoran di California Selatan.

mengutip dari Detikcom, polisi mengatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (1/4/2021), pelaku penembakan ditembak oleh seorang polisi dan dibawa ke rumah sakit. Kondisinya saat ini tidak diketahui. Sejauh ini, motif penembakan itu belum diketahui.

Polisi tidak merilis informasi lebih lanjut tentang para korban, tetapi mengatakan bahwa ada satu korban lainnya yang dirawat di rumah sakit.

Insiden itu dimulai sekitar pukul 17.30 waktu setempat di lantai atas sebuah gedung perkantoran kecil di kota Orange.

Los Angeles Times melaporkan bahwa polisi dan tersangka sempat terlibat baku tembak.

“Situasi telah stabil dan tidak ada ancaman bagi publik,” kata Departemen Kepolisian Oranye dalam sebuah posting di halaman Facebook mereka.

Gubernur California Gavin Newsom memposting di Twitter: “Mengerikan dan memilukan. Hati kami bersama keluarga yang terkena dampak tragedi mengerikan malam ini.”

Penembakan brutal ini terjadi setelah dua penembakan massal lainnya awal bulan ini, yang memicu perdebatan baru tentang langkah-langkah pengendalian senjata di Amerika Serikat.

Sebelumnya pada 22 Maret lalu, 10 orang tewas dalam penembakan massal di sebuah supermarket di Boulder, Colorado. Kejadian itu terjadi kurang dari seminggu setelah seorang pria menembak dan membunuh delapan orang, termasuk enam wanita keturunan Asia, di sejumlah panti pijat dan spa di Atlanta, Georgia.***AS

Berita Terkait

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen
Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya
2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia
Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania
RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi
Trump Tunda Pemblokiran TikTok, Beri Perpanjangan waktu 75 hari
Ikuti Maraton Liuzhou, Mahasiswa Indonesia Berbagi Kesan Tentang China
SAR Malaysia Selamatkan Korban Gempa Myanmar Terperangkap Enam Hari

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 11:43

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen

Jumat, 18 April 2025 - 15:57

Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya

Kamis, 17 April 2025 - 10:36

2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia

Selasa, 15 April 2025 - 09:32

Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania

Jumat, 11 April 2025 - 09:51

RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi

Berita Terbaru