Pendiri Taliban Diklaim Tiba di Kabul Bahas Pemerintahan

- Pewarta

Minggu, 22 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pendiri Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar . (AFP PHOTO)

Pendiri Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar . (AFP PHOTO)

Kontroversinews.com – Salah satu pendiri Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar, diklaim telah tiba di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, untuk menggelar dialog terkait pembentukan pemerintahan baru negara itu.
Seorang pejabat Taliban yang tak ingin disebut identitasnya menuturkan Baradar telah kembali ke Kandahar awal pekan ini dari Qatar.

Baradar merupakan salah satu petinggi Taliban yang ikut dalam negosiasi kesepakatan damai dengan Amerika Serikat pada 2020 lalu. Saat ini, Baradar dianggap sebagai pemeran kunci dalam negosiasi antara Taliban dan pemerintah Afghanistan.

Sumber pejabat Taliban tersebut menuturkan Baradar akan bertemu dengan sejumlah komandan milisi kelompoknya, mantan pemimpin pemerintah Afghanistan, dan pejabat pembuat kebijakan, hingga ulama.

Pejabat itu mengatakan Taliban berencana menyiapkan model baru untuk memerintah Afghanistan dalam beberapa minggu ke depan. Sebuah tim terpisah juga sudah dibentuk Taliban untuk menangani masalah keamanan internal dan keuangan.

“Para ahli dari pemerintahan sebelumnya akan didatangkan untuk menangani manajemen krisis,” kata pejabat Taliban itu seperti dikutip Reuters.

Pejabat itu meyakinkan bahwa pemerintahan baru Afghanistan di tangan Taliban tidak akan menjadi demokrasi sesuai definisi negara Barat, tetapi “akan melindungi hak semua orang”.

Sejumlah pejabat pemerintah Afghanistan yang telah berdialog dengan Taliban sejauh ini menuturkan kelompok itu tidak akan mengumumkan pemerintahan baru sampai tenggat waktu penarikan pasukan asing dari negara itu pada 31 Agustus mendatang.

Berita Terkait

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen
Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya
2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia
Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania
RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi
Trump Tunda Pemblokiran TikTok, Beri Perpanjangan waktu 75 hari
Ikuti Maraton Liuzhou, Mahasiswa Indonesia Berbagi Kesan Tentang China
SAR Malaysia Selamatkan Korban Gempa Myanmar Terperangkap Enam Hari

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 11:43

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen

Jumat, 18 April 2025 - 15:57

Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya

Kamis, 17 April 2025 - 10:36

2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia

Selasa, 15 April 2025 - 09:32

Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania

Jumat, 11 April 2025 - 09:51

RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi

Berita Terbaru