DPRD Riau Studi Banding Pariwisata ke NTT

- Pewarta

Sabtu, 21 April 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kontroversinews.com- Sebanyak 15 orang Anggota Komisi E DPRD Provinsi Riau, melakukan studi banding pariwisata ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (17/4/2018). Mereka disambut oleh Kepala Dinas Pariwisata NTT Marius Ardu Jelamu dan puluhan staf instansi itu. Sebelum masuk ke ruangan rapat, mereka dikalungi selendang khas NTT dan menari bersama.

Dalam pertemuan itu, pihak DPRD Riau meminta masukan dan pendapat serta kiat-kiat dari pihak pariwisata NTT untuk bisa memajukan pariwisata di Riau. “Kita memilih studi banding ke NTT karena pariwisata di NTT saat ini lagi menggeliat. Kita tahu informasi itu dari media. Apalagi Presiden Jokowi sudah beberapa kali datang ke NTT, sehingga kita meminta masukan dari Dinas Pariwisata NTT,” kata Ketua Komisi E DPRD Riau, Aherson.

Menurut Aherson, studi banding ini dilakukan untuk membandingkan potensi pariwisata di NTT dan Riau. Sebanyak 15 orang Anggota Komisi E DPRD Provinsi Riau, melakukan studi banding pariwisata ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (17/4/2018). Mereka disambut oleh Kepala Dinas Pariwisata NTT Marius Ardu Jelamu.

“Terus terang di dalam pertemuan tadi kita mendapat ilmu yang luar biasa. Kami di Riau promosi yang masih kurang dan pelibatan media juga masih kurang dan teknisnya nanti diatur oleh Dinas Pariwisata Riau terkait promosi daerah,” katanya.

Mudah-mudahan, lanjut Aherson, kunjungan studi banding ini bukan hanya sekali, tapi terus menerus dan yang baik akan ditingkatkan. Dia juga berharap, Dinas Pariwisata NTT mengadakan kunjungan balik ke Provinsi Riau, sehingga bisa saling melihat potensi pariwisata di Riau yang bisa ditingkatkan ke depannya. Dalam studi banding ke NTT, rombongan anggota DPRD Riau akan berkunjung ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, untuk melihat langsung keindahan alam dan juga satwa Komodo.

“Dengan waktu kunjungan yang singkat ini kita ingin manfaatkan semaksimal mungkin untuk bisa melihat beberapa obyek pariwisata penting di NTT,” katanya.

Sekembalinya dari NTT, lanjut Aherson, pihaknya akan membahas soal masukan dari Dinas Pariwisata NTT, soal pengembangan pariwisata yang ada di Riau. “Cara mengangkat potensi pariwisata yang kita belum tahu, sehingga dengan ilmu yang kita dapatkan dari Pak kepala dinas akan kita terapkan di Riau,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu mengapresiasi kunjungan itu. Menurut Marius, studi banding tersebut merupakan ajang saling belajar, saling menimba ilmu, berdiskusi dan berbagi pengalaman, sehingga bisa diterapkan di daerah masing-masing.

“Tentu kita butuhkan kerja sama antara provinsi dan kabupaten serta kota di seluruh Indonedia untuk memajukan pariwisata Indonesia. Jadi tugas kita adalah memajukan pariwisata di daerah kita masing-masing dalam rangka memajukan pariwisata Indonesia secara keseluruhan,” ucapnya.

Marius menjelaskan, pihaknya selama ini selalu menggandeng media dalam setiap kegiatan yang digelar oleh Dinas Pariwisata. Peran media, menurut Marius, sangat penting untuk mempromosikan potensi pariwisata yang ada di seluruh wilayah NTT. Promosi dilakukan melalui media, lokal, nasional hingga internasional.

“Media harus digerakkan, walaupun kami biaya kecil, namun pariwisata kami begitu gaduh. Kami melakukan sejumlah kegiatan seperti Festival Komodo di Manggarai Barat, Festival Likurai di Kabupaten Belu, Malaka dan TTU, Parade 1.001 kuda di Pulau Sumba, Tour de Flores, Tour di Timor dan kegiatan lainnya,” kata Marius.

Marius mengaku, sudah ada beberapa daerah lainnya di Indonesia yang pernah melakukan studi banding tentang pariwisata di NTT seperti Kota Binjai dan Jambi.

Marius menyebut, di Riau pangsa pasar wisatanya sangat besar, karena berbatasan dengan dua negara yakni Singapura dan Malaysia. Karena itu, Pemerintah Riau mesti fokus untuk wisata perbatasan, dengan menggelar sejumlah festival.

“Dengan adanya kunjungan ini, tentu kita akan dapat masukan dan kita akan berbagi pengalaman kita. Saya kira sebagai bangsa dan negara yang sama, kita tidak boleh tertutup,” ucapnya. “Pengalaman dari Riau tentu kita akan petik dan kita eksplorasi juga dalam pengembangan pariwisata kita, demikian pula sebaliknya,” tambah Marius.

Sumber: kompas.com

 

Berita Terkait

Majukan Peternakan, Pemkab Brebes Gelontorkan Dana Hibah
Eks Kepsek dan Bendahara SMK Negeri di Deli Serdang Ditahan Korupsi Dana BOS Rp 785 Juta
Aksi demo mahasiswa di Riau disambut polwan dengan membagikan bunga
Pemdaprov Jabar Sabet 4 Penghargaan dalam Ajang Smart City Award
Prabowo Dukung Pengembangan GovTech dan Gen Bank
Dalam Rangka HUT RI Ke-80,RSUD Brebes Gelar Khitanan Masal Sebanyak 87 Anak
Insan Pers Berduka: Pimpinan Redaksi Dibunuh, Ketum GAWARIS Angkat Bicara
Dari Sentra Nanas, Suara Tegas Bupati dan KPK untuk Antikorupsi

Berita Terkait

Selasa, 16 September 2025 - 22:35

Majukan Peternakan, Pemkab Brebes Gelontorkan Dana Hibah

Senin, 8 September 2025 - 16:46

Eks Kepsek dan Bendahara SMK Negeri di Deli Serdang Ditahan Korupsi Dana BOS Rp 785 Juta

Sabtu, 6 September 2025 - 18:12

Aksi demo mahasiswa di Riau disambut polwan dengan membagikan bunga

Kamis, 28 Agustus 2025 - 17:15

Pemdaprov Jabar Sabet 4 Penghargaan dalam Ajang Smart City Award

Kamis, 28 Agustus 2025 - 17:12

Prabowo Dukung Pengembangan GovTech dan Gen Bank

Berita Terbaru