5 Fakta Mengejutkan Seputar Kanker Paru

oleh

JAKARTA (kontroversinews.com) – penyakit ini erat kaitannya sebagai penyakit berat yang mematikan.

Untuk mengenal lebih dalam, berikut ulasan singkat fakta-fakta mengejutkan seputar penyakit kanker paru yang penyebab terbesarnya karena kebiasaan merokok ini, seperti yang dipaparkan oleh ahli spesialis paru, Dr. Sita Laksmi Andarini, PhD, Sp.P(K) yang dilansir dari Okezone:
1. Angka kematian tertinggi

Menduduki peringkat pertama sebagai kanker dengan angka kematian tertinggi, baik di dunia atau Indonesia. Dari data GLOBOCAN 2020 sendiri, di Indonesia kematian karena kanker paru mengalami peningkatan sebesar 18 persen selama dua tahun terakhir, menjadi 30.843 orang dengan kasus baru mencapai 34.783 kasus. Ini sama artinya dengan ada empat orang meninggal akibat kanker paru setiap jamnya di Indonesia.

2. Akses JKN belum rata

Berdasarkan Laporan Keuangan BPJS 2019, hanya 3 persen dana dari JKN yang dialokasikan untuk pengobatan kanker. Artinya, JKN hanya menjamin pengobatan personalisasi bagi penyintas kanker paru dengan mutasi EGFR positif. Padahal hampir 60 persen dari penyintas kanker paru itu punya mutasi EGFR negatif dan masih hanya mendapatkan pengobatan kemoterapi. Padahal, pengobatan kanker paru di Indonesia semakin inovatif dalam teknologi dan berstandar internasional termasuk imunoterapi.

3. Pengeluaran tertinggi yaitu rokok

Data tahun 2005 menyebutkan sektor pengeluaran membeli rokok di rumah tangga (dengan perokok) masyarakat Indonesia itu nilainya mencakup hingga 11 persen. Persentase yang sama untuk pengeluaran membeli bahan makanan seperti ikan, daging, telur dan susu.

4. Dominasi pria

Menurut data GLOBOCAN 2012 yang dirilis International Agency for Research in Cancer, untuk kanker paru pasien pria angkanya lebih banyak dibandingkan perempuan. Di Indonesia kanker paru jadi penyakit nomor satu dengan angka kematian dan kasus baru pasien pria dengan rentang usia 40 sampai 50 tahun. Sementara untuk perempuan, kanker paru berada di peringkat lima setelah kanker payudara, kanker servix, kanker usus besar, dan kanker Rahim.

5. Terlambat berobat

Dokter Sita menyebutkan, di Indonesia sendiri 85 sampai 90 persen kasus baru kanker paru hadir dengan kondisi terlambat. Alias, para pengidap sudah datang dalam kondisi stadium lanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *