Kab Bandung | Kontroversinews.-Pemkab Bandung melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( DP2KBP3A ) Kab Bandung , gelar workshop konvensi hak anak bagi Jurnalis di gedung Sawala Komplek Pemkab Bandung .
Dihadiri sejumlah Wartawan media Cetak dan Elektronik yang bertugas diwilayah Kab Bandung termasuk hadir pula Hj. Nia Gustina Dadang Naser MSi Mipol , Ketua P2TP2A Kab Bandung , serta jajaran DP2KB3A Kab Bandung lainnya .
Kepala DP2KBP3A Kab Bandung , H.Hendi Ariyadi SH MSi mengatakan ,”tujuan dari workshop Konvensi Hak Anak sendiri bagi jurnalis , untuk menyatukan persamaan persepsi terhadap program perlindungan anak yang sedang ditangani Pemerintah .
Selain itu menurut Hendi , para Jurnalis dapat berperan serta dan bersinergi dengan Pemerintah dalam Perlindungan anak , jadi jangan hanya sekedar memandang kasusnya saja sebagai topik pemberitaan , sisi lain peran serta media dalam perlindungan anak tertuang dalam UU No 35 Th 2014,”Ungkapnya .
Ditambahkan Ketua P2TP2A Kab Bandung , Hj Nia Dadang M Naser , Perlindungan anak bagian upaya Prefentif semua terpadu dari mulai tingkat keluarga , peran ayah juga harus dilibatkan dalam pengasuhan anak ,
kemudian di sekolah sendiri , apresiasi kemarin gabungan guru – guru Bimbingan Konseling ( BK ) melakukan studi banding mereka bertemu bertanya kepada P2TP2A dimaksudkan agar di level sekolah memiliki wadah seperti P2TP2A yang dilengkapi teman teman OSIS , forum anak dan guru -guru BK sendiri .
Sedangkan lingkup Pemerintahan dari Bappeda sudah menganggarkan untuk program -program Perlindungan Anak dan Perempuan dari mulai Kabupaten , kecamatan dan desa apalagi disandingkan ketertarikan Pemkab Bandung ikut andil kabupaten layak anak .
Seharusnya dengan program tersebut harus didukung secara maksimal untuk semua komponen berbasis jumlah penduduk , pola keberpihakan anggaran yang pro gender dan pro anak dilihat dari pola pengembangan sudah signifikan .
“Saya harapkan ditingkat desa dibuatkan Perdes Perlindungan Anak yang memberikan kenyamanan ruang gerak untuk anak – anak kita , karena titik dasar terkecilnya ada di desa ,”ungkapnya. (Mindra )