Warga Pasar Ciparay Dalam Audensi Meminta Penangguhan Revitalisasi Hingga 2026

oleh
oleh

Kab Bandung, Kontroversinews.com | Ratusan Warga Pasar Ciparay Kec Ciparay Kab Bandung mendatangi Kantor DPRD Kab Bandung (29/5/2023) dengan tujuan meminta secara mayoritas warga pasar Ciparay meminta penundaan Revitalisasi yang dianggap belum siap secara finansial bagi warga pasar Ciparay.

Usai audensi, Ketua IWPC Pasar Ciparay H. Jepri Ero SIP mengatakan, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Praniko SH Komisi B Anggota DPRD Kab Bandung yang sudah menfasilitasi apa yang menjadi keluhan warga pasar Ciparay.

Kami dari IWPC tidak menuntut apa apa hanya memohon penundaan revitalisasi pasar Ciparay bukan kami menolak , tapi minta ditunda dengan alasan dan pertimbangan baru terdampak covid 19.

dan ekonomi kita baru melek sudah dihadapkan dengan BBM naik Pertalite yang tadinya 7500 rupiah menjadi 10 ribu rupiah bahkan premium tidak ada dan seolah olah bagaimana mensiasati perekonomian sekarang daya beli berkurang bahkan omzet menurun.

Menurut bisa di cek di pasar Ciparay buka jam 6 pagi dan jam 9 pagi sudah sepi pembeli berbeda dengan tahun tahun sebelum covid 19 yang jelas kami meminta penundaan revitalisasi hingga nanti di tahun 2026 yang akan datang.

Sehingga kami punya tenaga dan menyiapkan amunisi untuk di revit di 2026 dan kami siap membantu termasuk juga warga pasar sangat setuju karena ini program pemerintah yang harus didukung untuk pengembangan warga pasar Ciparay.

Warga pasar Ciparay ada dua kelompok yaitu satu kelompok existing yang berjumlah 630 dan 430 kios pedagang lapak dan 90 % pedagang pasar Ciparay memohon penundaan revitalisasi hingga 2026 .

Dan dari pihak dewan sendiri dalam hal ini bapa Praniko anggota DPRD Kab Bandung hanya bisa memfasilitasi tidak bisa memutuskan ditunda atau tidaknya yang jelas sangat bijak karena tidak ada yang dirugikan baik pemerintah Desa maupun pihak IWPC.

Kami dari Warga Pasar Ciparay yang tergabung dalam IWPC Sangat optimis penundaan penangguhan revitalisasi akan di setujui, ” Ungkapnya (MDR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *