Kontroversinews.com– Psikolog Klinis Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani mengatakan, permasalahan ekonomi dan kesulitan dalam menangani pengasuhan serta kegiatan sekolah anak dari rumah, dapat berdampak buruk bagi kesejahteraan mental ibu, seperti munculnya gejala depresi dan kecemasan.
“Pada dasarnya semua jenis emosi ada manfaatnya dan boleh dialami secara wajar.
Stres (eustress) dibutuhkan untuk membuat kita lebih bersemangat. Namun, jika stres berlebihan, Bunda bisa rugikan anak, diri sendiri dan seluruh keluarga,” kata psikolog yang akrab disapa Nina dalam webinar “Mengelola Emosi Positif Bunda dalam Pengasuhan si Kecil” yang digelar Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia melalui Sahabat Bunda Generasi Maju (SBGM).
Melansir dari Viva.co.id, Nina mengingatkan bahwa kondisi tubuh terkait erat dengan kondisi psikis, jadi para ibu perlu sehatkan tubuh untuk sehatkan fisik.
“Kuasai cara tenangkan diri, lakukan kebiasaan baik, jika masalah terus berlanjut maka konsultasikanlah kepada ahli,” tambahnya. Tidak hanya masalah rumah tangga, faktor internal lain seperti, toxic positivity yang merupakan kondisi untuk selalu berpikir dan bersikap positif sangat mempengaruhi kondisi mental ibu. Dalam hal ini, ibu dituntut untuk terlihat sebagai sosok yang selalu bahagia dan memancarkan emosi positif.
Sedangkan, ibu yang berkeluh kesah karena kelelahan mengasuh anak kerap dipermalukan. Selain itu, faktor sandwich generation yang dialami ibu dalam mengasuh orang tua mereka beserta anak di waktu yang bersamaan juga sangat mempengaruhi.