Ciamis, (Kontroversinews).-Kabupaten Ciamis di gemparkan dengan hadirnya Sosok Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon yang sangat Fenomenal, Pendobrak Sejarah Peteng, Pelopor kebangkitan Kesultanan Cirebon, Panutan Masyarakat Cirebon dan Tokoh Raja Sultan Nusantara, Siapa lagi kalau Bukan SULTAN SEPUH JJAENUDIN II ARIANATAREJA atau yang lebih dikenal dengan PANGERAN KUDA PUTIH.
Dengan Nama Lengkap Syarif Maulana Pangeran Raja Heru Rusyamsi Arianatareja S. Psi., S.H., M.H. yang dinobatkan menjadi seorang sultan pada 27 Desember 2021 dengan Prosesi Jumenengan 5-6 Februari 2022 yang dihadiri para pemangku adat Santana Kesultanan Cirebon, tokoh dan pejabat Negara serta Raja Sultan Nusantara.
Saat ini Sultan Sepuh Pangeran Heru menjabat sebagai Ketua Lembaga Negara Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (LNPKRI) dan Ketua Dewan Adat Nusantara Republik Indonesia ( DAN RI), dimana LNPKRI merupakan Lembaga Negara yang menaungi seluruh Raja Sultan Nusantara.
” NYEKAR KEMBANG NGABDI KA LELUHUR ” Akan menjadi tradisi Agenda Seren Tahun Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon, ini menjadi sesuatu yang baru didalam tradisi keraton keraton yang ada dicirebon, karena selama ini tradisi ziarah itu dikenal dengan nama GREBEK SYAWAL (Ziarah ke makam Sunan Gunung Jati). Kali ini Kanjeng Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon Pangeran Kuda Putih memberikan warna baru serta wawasan baru bagi kita semua.
Hari minggu, 11 Mei 2025 Rombongan konvoi 15 kendaraan Kanjeng Sultan Sepuh Pangeran Kuda Putih beserta Jajaran Keraton Kasepuhan Cirebon serta para abdi dalamnya dengan dikawal ketat oleh Balapati Adat keraton Laskar Kuda Putih, dengan Komando Senopati dan Panglima Besar Laskar Kuda Putih memecah jalan dari mulai cirebon, kuningan dan ciamis.
Hal ini menggemparkan dan menghebohkan masyarakat Gunung Galuh Ciamis , Gunung Galuh yang sakral serta meninggalkan jejak sejarah besar, dihadirkan oleh seorang Raja Besar pewaris dari kebesaran Padjajaran yaitu Sultan Sepuh keraton kasepuhan cirebon Pangeran Kuda Putih. Pertanyaannya kenapa Sultan Sepuh cirebon mengunjungi ke astana gunung galuh ciamis ?.
Ternyata di areal Gunung Galuh Ciamis terkisah jejak sejarah adanya sosok ulama besar Kyai Bagus Satariah dengan nama asli Pangeran Arya Natareja, sosok beliau merupakan sosok yang berjasa bagi tanah galuh dimana saat ini sudah menjadi Ciamis. Pangeran Arya Natareja Muhammad Satariah merupakan Putra Mahkota Sultan Sepuh III Raja Jaenudin keraton Kasepuhan Cirebon, beliau juga sebagai mursyid tarekat Syatariah yang terkenal serta sebagai penasehat hukum dan Spiritualnya Bupati Ciamis pertama Rd Adipati Adi Kusuma yang menjabat dari 1819 – 1839.
Ternyata Sultan Sepuh Pangeran Heru Rusyamsi Arianatareja alias Pangeran Kuda Putih, Sosok Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon ini merupakan Trah / turunan ke 7 dari Pangeran Arya Natareja Muhammad Satariah (Kyai Bagus Satariah),
Kanjeng Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja kepada awak media mengatakan, ” Saya berziarah ke Astana Gunung Galuh Ciamis ini tak lain sebuah bukti bakti saya kepada Leluhur Saya, Pangeran Arya Natareja leluhur saya ini selama 234 tahun, sosoknya serta perannya sudah dihilangkan dalam sejarah keraton cirebon, bahkan namanya beliau sengaja ditutupi dan dibuat seolah tidak ada, dan itu dilakukan oleh keluarga saya sendiri dari keraton cirebon yang lainya.
Dalam buku besar silsilah keraton nama beliau tertulis jelas sebagai PUTRA MAHKOTA SULTAN SEPUH III RAJA JAENUDIN di Keraton Kasepuhan Cirebon, Yang seharusnya duduk menjadi Sultan Sepuh IV dikeraton Kasepuhan Cirebon saat itu adalah beliau, dimana tahtanya beliau diduduki oleh adik Bungsunya Pangeran Amir Sena, dan Gelar Sultan yang saya pakai saat ini Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja merupakan Gelarnya Beliau yang seharusnya menjadi Sultan Sepuh IV dikasepuhan, itulah sejarah Peteng dari internal keluarga saya”,
” SEJARAH PETENG untuk Keluarga besar Kesultanan Cirebon yang khusus di keraton kasepuhan yaitu adanya peristiwa KUDETA yang dilakukan oleh Abdi Dalem Sultan Sepuh yang berkongsi dengan Belanda, terbunuhnya Sultan Sepuh V Sofiudin Matang aji yang merupakan putra dari Pangeran Amir Sena serta Keponakan dari Pangeran Arya Natareja meninggalkan Pilu mendalam bagi keluarga besar kami trah kesultanan cirebon, wabil khusus Saya yang jalur dari Pangeran Arya Natareja. Karena Sultan Sepuh V yang terbunuh ini merupakan murid atau santri tarekat syatariah dari Pangeran Arya Natareja (Kyai Bagus Syatariah), jadi konflik tahta dikeraton kasepuhan itu bukan internal, tapi konflik antara trah Kanjeng Sunan dengan yang bukan trah Kanjeng Sunan “,
” Untuk Agenda Nyekar Kembang Ngabdi Ka Leluhur ini akan saya jadikan tradisi agenda tahunan keraton kasepuhan cirebon yang dibawah kepemimpinan saya, saya ingin memberikan edukasi kepada semua bahwa jika kita ziarah jangan maunya langsung ke leluhur yang paling atas yaitu Kanjeng Sunan Gunung Jati, padahal dari mulai kita sampai ke Kanjeng Sunan itu ada orang tua – orang tua yang berjasa dalam hidup kita, karena dalam perjalanan sejarah leluhur saya ini, merupakan turunan yang lari keluar dari keraton untuk menyelamatkan diri saat itu, jadi dari mulai pangeran arya natareja sampai ke orang tua saya semua berada diluar keraton, jadi makbarohnya atau makamnya itu berada diluar Pemakaman Gunung Sembung Cirebon, leluhur saya yang berada di Astana Gunung Sembung itu dari Sultan Sepuh III sampai dengan Kanjeng Sunan Gunung Jati “,
” Agenda ritual ziarah ke gunung sembung merupakan agenda ke tiga atau yang terakhir, disaat agenda kedua ziarah ke Pangeran Arya Natareja ini selesai kita laksanakan, agenda Ziarah pertama di desa Nusaherang Kuningan sudah kita laksanakan sebelumnya “,
” Harapan saya agenda tradisi tahunan ini dapan menjadi agenda seren tahun keraton kasepuhan kesultanan cirebon , semoga pemerintah daerah cirebon, kuningan dan ciamis dapat berkolaburasi serta mendukung agenda tahunan kami, ” tutup Sultan Sepuh
Acara tersebut juga dihadirkan oleh keluarga besar Pangeran Arya Natareja, Ketua pemangku adat Santana Kesultanan Cirebon Rd Nanang (Kyai Bunut), kerabat dari Kesultanan Banten Ratu Enong , dan juga dihadiri oleh Anggota DPRD kab. Ciamis H. Rd. Trian Slamet Triyana, ST dari Fraksi Golkar Yang juga merupakan trah dari Pangeran Arya Natareja ( Kyai Bagus Satariah).
Isi acara sangat sakral dan hikmat dimulai dari sambutan Sultan Sepuh, tahlil bersama, nyekar kembang, pemberian SK pengangkatan Resmi untuk Kuncen , Pengesahan Babon Kekancingan Pangeran Arya Natareja sebagai turunan Kanjeng Sunan Gunung Jati ditutup dengan Rapat Keluarga Besar Pangeran Arya Natareja untuk penetapan Agenda Haul Pangeran Arya Natareja (Kyai Bagus Satariah) dan Foto Bersama. ***