SUBANG | KONTROVERSINEWS- Meski SMK Negeri Kasomalang, Kabupaten Subang tergolong sebagai sekolah baru, namun soal prestasi, sekolah tersebut tak kalah dengan sekolah lain.
Pasalnya, di ajang pesta olah raga bangsa-bangsa se- Asia (Asian Games 2018) tahun lalu, SMK Negeri Kasomalang yang beralamat di Jalan Sukajaya, Desa Kasomalang Kulon, yang memiliki 257 peserta didik, diantaranya terdapat nama Tuhviana yang telah mengharumkan nama sekolah dan Kabupaten Subang.
Betapa tidak, Tuhviana yang saat itu duduk di bangku Kelas 2, terpilih sebagai siswi berprestasi. Pada 2017 dia pun kemudian dipercaya dari salah satu siswi terbaik se-Indonesia sebagai personil pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibra) di Istana Negara, Jakarta.
Selain itu, pada 2018 lalu Tuhviana kembali dipercaya menjadi anggota personil Paskibra di pesta Olah Raga Bangsa-bangsa se-Asia (Asian Games). Sebagai personil Paskibra di Asian Games, ia menjalankan tugas negaranya sebagai Paskibra disaat acara seremoni pembukaan dan penutupan Asian Games di Jakarta.
Kepala SMKNegeri Kasomalang, Kabupaten Subang, Ir. Liliek Sulistijanto ES, mengatakan sekolah ini berdiri sejak tahun 2016 dan memiliki siswa sebanyak 257orang, dengan 12 rombongan belajar (Rombel). Sementara, kata dia, jumlah tenaga pengajar ada 25 orang, dan satu orang penjaga sekolah.
Menurutnya, SMK Negeri Kasomalang telah memiliki tiga jurusan, masing-masing jurusan adalah, Jurusan TSM, ATPH, dan Jurusan RPL. Dibidang ekstra kulikuler (Eskul) sekolah menyelenggarakan kegiatan Marching Band, Paskibra, Sepakbola, Volly, dan Futsal.
“ Alhamdulillah semua kegiatan Eskul dijalankan dengan baik, sehingga sekolah dapat melahirkan siswa-siswi terbaik dan berprestasi. Prestasi yang diraih Tuhviana menjadi motivasi bagi siswa-siswi lainnya,” kata Liliek Sulistijanto saat ditemui KONTROVERSINEWS di ruang kerjanya, baru-baru ini.
Lebih lanjut Liliek menambahkan, SMKN Kasomalang masih memiliki kekurangan seperti sarana dan prasarana sebagai penopang untuk proses kegiatan belajar dan mengajar. Saat ini sekolah sangat membutuhkan dua unit ruang kelas baru (RKB), dan satu unit ruang laboratorium komputer,” Guna menutupi kekurangan di sekolah ini, kami berharap adanya perhatian dari pemerintah ”kata Liliek (Agus/Tatang)