Singapura, Malaysia Hingga Taiwan Lockdown

- Pewarta

Minggu, 16 Mei 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi lockdown. Foto: pixabay

Ilustrasi lockdown. Foto: pixabay

JAKARTA (Kontroversinews.com) – Lebih dari satu tahun menghadapi pandemi Covid-19, sejumlah negara justru mengalami peningkatan kasus, salah satunya Singapura bahkan menerapkan sejumlah aturan baru terkait pembatasan untuk menekan laju penyebaran Covid-19. Salah satunya hanya memperbolehkan kelompok masyarakat berisi dua orang saja.

Aturan tersebut berlaku mulai hari ini, Minggu (16/5/2021) Hingga 13 Juni mendatang. Selain itu juga pembatasan dilakukan dengan rumah dilarang menerima lebih dari dua pengunjung berbeda per harinya. Individu juga mengatasi pertemuan dalam dua hari.

Selama periode itu, restoran dan tempat jajanan hanya melayani take away dan pengiriman. Menurut Kementerian Kesehatan setempat, resiko tinggi hadir dari pelanggan dengan jarak dekat dan makan dengan waktu lama serta masker dilepas, dikutip Straits Times, Minggu (16/5/2021).

Aktivitas work from home kembali menjadi standard. Para pemberi kerja juga diharuskan memastikan stafnya bisa bekerja dari rumah.

Menteri Pendidikan Lawrence Wong mengatakan langkah lebih ketat ini dilakukan sebab banyak masyarakat yang mengunjungi beberapa tempat termasuk Bandara Changi.

Sebagai informasi, Bandara Changi termasuk klaster terbesar dengan 46 kasus sejauh ini. Hingga sekarang di Singapura memiliki 11 kasus aktif.

Dalam unggahannya di Facebook, Perdana Menteri Lee Hsien Loong menuliskan kekhawatirannya akan klaster baru dan kasus komunitas yang tidak terhubung. Pihaknya juga karna lebih banyak melakukan tes dan membatasi transmisi.

Dia mengatakan selain itu juga tetap membutuhkan pembatasan, agar menghentikan lebih banyak kasus lagi.

“Harap tetap di rumah, bepergian hanya untuk tugas penting saja dan ikuti permintaan pemerintah. Jika Anda keluar, ingat untuk melakukan tindakan jarak aman, seperti menggunakan Trace Together dan masker,” kata Lee Hsien Loong.

Berita Terkait

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen
Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya
2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia
Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania
RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi
Trump Tunda Pemblokiran TikTok, Beri Perpanjangan waktu 75 hari
Ikuti Maraton Liuzhou, Mahasiswa Indonesia Berbagi Kesan Tentang China
SAR Malaysia Selamatkan Korban Gempa Myanmar Terperangkap Enam Hari

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 11:43

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen

Jumat, 18 April 2025 - 15:57

Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya

Kamis, 17 April 2025 - 10:36

2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia

Selasa, 15 April 2025 - 09:32

Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania

Jumat, 11 April 2025 - 09:51

RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi

Berita Terbaru