RI-Australia Bangkitkan Kesadaran Terkait Sampah Laut Lewat Pameran

- Pewarta

Kamis, 20 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta (Kontroversinews).- Kedutaan Besar Australia di Jakarta bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jakarta berupaya membangkitkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di laut melalui pameran ghost net atau jaring hantu.

Pameran yang bertajuk “Ghost Nets, Awakening The Drifting Giants” menampilkan 18 karya seni tenun tangan berupa kawanan ikan, penyu laut, dan pari manta yang terbuat dari limbah pukat ikan yang dipamerkan di Museum Bahari, Jakarta Utara.

“Melalui karya seni yang menyoroti sampah laut khususnya ghost nets, jaring laut yang hilang, terbengkalai atau dibuang, kita diingatkan akan dampaknya yang merusak terumbu karang dan membahayakan biota laut,” kata Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno saat membuka pameran di Museum Bahari, Jakarta, Kamis.

Wagub Rano Karno menuturkan, Jakarta sebagai kota pesisir, menghadapi berbagai tantangan lingkungan seperti polusi, perubahan iklim, dan degradasi ekosistem laut.

Kendati Jakarta sudah belajar cara mengatasi sampah di sungai, waduk, hingga bendungan, Rano menilai Jakarta perlu belajar cara menanggulangi masalah sampah di laut dengan Australia sebagai benua yang punya pengalaman di bidang kelautan.

Oleh karena itu, lanjutnya, perhatian dan kolaborasi semua pihak sangat diperlukan untuk memastikan keberlanjutan lingkungan dan kelestarian sumber daya alam sebagai warisan bersama.

“Saya berharap pameran ini tidak hanya memberikan pengalaman edukatif yang menarik, tetapi juga menginspirasi kita untuk terus menjaga kelestarian lingkungan,melestarikan ekosistem laut dan pesisir, serta mengatasi perubahan iklim demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” ucapnya.

Hadir pada pembukaan pameran, Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia, Gita Kamath, mengatakan nama ghost net atau jaring hantu diambil dari banyaknya peralatan penangkapan ikan termasuk jaring yang terbuang di laut dunia yang mencapai 640 ribu ton per tahun.

“Jaring liar, yang seringkali dianggap sampah atau limbah, telah diubah menjadi karya seni yang indah dan berharga. Ini menunjukkan bahwa kreativitas dan inovasi dapat mengubah sesuatu yang tidak berguna menjadi sesuatu yang bernilai,” ucapnya.

Kamath berharap pameran yang berlangsung hingga 31 Agustus tersebut dapat menginspirasi masyarakat Indonesia untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan untuk terus mencari cara-cara kreatif untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan. ***ANT

Berita Terkait

10 Kasus Ancaman Terhadap Pers di Dunia
UE luncurkan Strategi untuk Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Ancaman
Sedikitnya 130 Tewas oleh Tentara Israel di Gaza dalam 48 jam
Ratusan Bangunan di Gaza Terancam Runtuh, Ribuan Jiwa dalam Bahaya
Demonstran di AS Tuntut Pembebasan Aktivis Palestina Mahmoud Khalil
Ribuan Orang tuntut Pembebasan Mantan Presiden Filipina Duterte
Korban Tewas Akibat Serangan AS di Yaman Lampaui 50 orang, 100 terluka
Trump Soal Akhiri Perang Ukraina: Perjalanan Masih panjang

Berita Terkait

Jumat, 28 Maret 2025 - 10:23

10 Kasus Ancaman Terhadap Pers di Dunia

Kamis, 27 Maret 2025 - 10:42

UE luncurkan Strategi untuk Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Ancaman

Minggu, 23 Maret 2025 - 10:39

Sedikitnya 130 Tewas oleh Tentara Israel di Gaza dalam 48 jam

Kamis, 20 Maret 2025 - 19:47

RI-Australia Bangkitkan Kesadaran Terkait Sampah Laut Lewat Pameran

Selasa, 18 Maret 2025 - 11:36

Ratusan Bangunan di Gaza Terancam Runtuh, Ribuan Jiwa dalam Bahaya

Berita Terbaru

INTERNASIONAL

10 Kasus Ancaman Terhadap Pers di Dunia

Jumat, 28 Mar 2025 - 10:23