(Kontroversinews)Cangkuang Kab Bandung dihadiri Bupati Bandung H.Dadang M Naser MSi .MIPol , Ketua KTNA Kab Bandung , H.A.Nono S.Sambas dan juga jajaran pengurus KTNA yang tersebar di seluruh kecamatan di wilayah Kab Bandung .
H.Nono mengatakan ,”untuk petani dalam kondisi apapun baik dalam kondisi wabah covid 19 atau dalam keadaan perang sekalipun petani harus tetap exis , karena warga atau masyarakat butuh makan atau pangan.
Petani harus terus memproduksi baik untuk pribadi petani , keluarganya maupun untuk bangsanya dan juga KTNA Kab Bandung harus bela tanah air menjadi tuan rumah di negerinya sendiri .
Di usia Ke-49 KTNA kab Bandung harus meningkat grafiknya dari tahun -tahun sebelumnya terutama dalam kesejahteraan petaninya itu sendiri .
Disinggung di musim kekeringan petani kesulitan air di musim hujan banjir dimana mana kendalanya dikarenakan banyaknya resapan air yang seharusnya lahan pertanian lahan hijau di robah dengan berdirinya bangunan , akhirnya di musim hujan meluap ke permukaan berakibat banjir .
Banyaknya bangunan diatas resapan air tentunya pemerintah harus campur tangan dalam mengeluarkan aturan mana lahan yang bisa dibangun mana yang tidak dibangun seandainya alih fungsi lahan dari 1 hektar diganti menjadi 3 hektar sehingga petani tidak ada kehilangan lahan pertanian .
Dalam milad yang Ke-49 kali ini jadi momen penting untuk melakukan evaluasi bagi yang tergabung dalam KTNA , karena menurut H.Nono yang merasa dirinya petani itu merupakan bagian dari KTNA dan KTNA menjadi mitra pemerintah
Dan pemerintah sendiri baik Kabupaten , Provinsi maupun pemerintah pusat harus penduli kepada para petani baik dari penyediaan pupuk baik kebutuhan petani lainnya , pemerintah harus sudah menyediakan apa menjadi kebutuhan petani , sehingga krisis pangan tidak terjadi di Kab Bandung ,” tegasnya
Sementara menurut H.Dadang , ada enam keputusan yang dihasilkan KTNA Kab Bandung didalam Rembuk Madya dari para petani andalan yang terhimpun dalam KTNA yang di Ketua bapak H.Nono Sambas yang selalu exis memperjuangkan pembangunan ekonomi pangan .
Kab Bandung mengalami surplus ekonomi pangan hingga 12 % dari padi dan sayuran itu bisa dibanggakan serta ada tiga bidang peningkatan walaupun dalam kondisi covid 19 ialah olahan , Pariwisata dan yang ketiga di bidang pangan .
Bahkan Kab Bandung mendapat predikat daulat pangan dan mendapat penghargaan baik tingkat Kabupaten , provinsi maupun tingkat Nasional , dari KTNA banyak inspirasi dan masukan .
Baik inspirasi dibidang pertanian termasuk di bidang infrastruktur seperti Irigasi Ciherang yang mengairi sawah hingga seribu hektar ,harus ada perhatian khusus dari Dinas PUTR tidak hanya jalan mantap 86 % hingga 90 % di akhir 2020 .
Tapi juga PUTR harus juga mengalihkan Sungai mantap karena sungai juga menjadi kewenangan baik kabupaten , provinsi maupun nasional , tapi alih fungsi lahan di kita masih ideal 60 % lahan terbuka hijau sisanya untuk industri dan perumahan ,” pungkasnya
(Mindra)