PTPN VIII Berikan Bantuan Sembako Kepada Warga Terdampak Covid-19

oleh
SEVP Operation II PTPN VIII, Dian Hadiana Arief, bersama Manajer kebun Malabar dan Manajer Kebun Sinumbra serta Dandim, General Manajer wilayah I memberikan bantuan kepada masyarakat Kabupaten Bandung melalui Bupati Bandung, Dadang M Naser, di Rumah Dinas Bupati Bandung, Jumat (5/6).

SOREANG  | Kontroversinews – Upaya mengurangi beban masyarakat yang terdampak Virus Corona (Covid 19) terus dilakukan berbagai pihak, di antaranya adalah pihak PTPN VIII. Jumat (05/06) lembaga plat merah di bawah Kementerian BUMN itu melakukan aksi sosial berupa pemberian bantuan sembako kepada warga Kabupaten Bandung melalui bupati Dadang M Nasser.

Dana bantuan tersebut, kata SEVP (Senilr Executive Vice President) Operation II, Dian Hadiana Arief, melalui Humas PTPN VIII, Muhammad Reza Praharza Dwi Putra berasal dari biaya THR yang tidak diberikan kepada para dewan direksi, sesuai dengan instruksi dari Kementerian BUMN.

Humas PTPN VIII, Muhammad Reza Praharza Dwi Putra

“Di tahap tiga pembagian bantuan, ada 15 ton beras, yang didistribusikan ke seluruh wilayah Jawa Barat. Ada juga pembagian 2.000 masker serta dua buah wastafel yang ditempatkan di pasar,” lanjut Reza.

Pelaksanaan kegiatan pemberian bantuan bagi masyarakat terdampak Virus Corona (Covid 19) ini merupakan instruksi langsung dari Kementerian BUMN, dan juga untuk membantu pemerintah dalam melakukan penanganan Covid 19.

“Kegiatan pemberian bantuan ini akan dilakukan hingga akhir tahun,” kata Reza.

Pada bagian lain dijelaskan Reza Praharza Dwi Putra tentang proses produksi PTPN VIII yang mayoritas diekspor. Menurutnya, adanya pandemi Virus Corona (Covid 19) tidak mempengaruhi proses produksi di PTPN VIII. Kegiatan operasional PTPN VIII selama ini berpusat di Kecamatan Pangalengan dan Kecamatan Ciwidey. Kedua wilayah tersebut merupakan wilayah termasuk zona hijau dari Covid19, sehingga proses produksinya masih bisa berlangsung.

“Proses produksi masih bisa berlangsung selama pandemi,” ucap Reza saat  wawancara di Rumah Dinas Bupati Bandung Komplek Pemda di Soreang, Jumat (5/6).

Berbanding terbalik dengan proses produksi, proses pemasaran dari produksi yang dihasilkan PTPN VIII terganggu selama pandemi Virus Corona (Covid 19). Karena PTPN VIII biasanya melakukan pemasaran dengan cara ekspor, contohnya teh. Pada tahun 2019 ada sepuluh negara yang menjadi tujuan ekspor, diantara Malaysia dan juga negara Timur Tengah yang konsumsi produksinya cukup tinggi.

“Beberapa negara sudah terdampak Covid 19 sebelum Indonesia, sehingga memberikan dampak kepada penjualan PTPN VIII, tetapi memang tidak terlalu signifikan,” jelas Reza. (Lily Setiadarma) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *