Kontroversinews.com – Memberikan susu formula pada bayi yang baru lahir dapat menyebabkan masalah serius baik untuk jangka pendek dan juga panjang.
dr. Utami Roesli, SpA.,MBA, FABM., dokter spesialis anak lulusan Universitas Padjadjaran mengatakan, banyak orang tua, terlebih kakek-nenek yang belum mendapat pengetahuan dasar tentang menyusui sehingga menyarankan bayi untuk diberi susu formula agar kenyang dan pintar.
“Banyak nenek yang tidak tahu bahaya susu formula. Mereka umumnya dipengaruhi oleh iklan atau mitos,” kata Dr. Utami.
Beberapa risiko berbahaya yang dapat dialami oleh bayi jika susu formula diberikan lebih sering diare, peradangan telinga hingga 50 persen, pneumonia hingga 16,7 persen dan masalah infeksi lainnya karena formula dapat mencemari dengan bakteri berbahaya. Bayi juga berisiko mengalami alergi terhadap susu sapi dan asma hingga 40-50 persen.
Susu formula juga dapat menyebabkan penyakit kronis seperti diabetes, kekurangan gizi, obesitas 40 persen, penyakit jantung koroner dan kanker anak -anak, terutama kanker darah atau leukemia.
“Banyak yang tidak dimiliki oleh susu formula, seperti antibodi. Anak -anak dari koefisien intelektual yang menerima ASI juga lebih tinggi,” kata Dr. Utami.
Menurut penelitian yang dilakukan di Australia pada tahun 2014, menyusui dapat mempengaruhi kesehatan mental anak -anak dan remaja jangka panjang. Pada bayi yang tidak menerima menyusui eksklusif, mungkin berisiko mengalami masalah internal seperti penarikan, gangguan psikosomatik, gangguan yang gelisah, depresi, sosialisasi, gangguan perawatan, autisme dan gangguan pemikiran pada usia 14.
Sedangkan untuk masalah eksternal, remaja yang tidak mendapatkan menyusui eksklusif memiliki risiko yang lebih agresif dan tahu.
