Pemerintah Hentikan Pemakaian Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547

oleh
Ilustrasi Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547

Meski begitu, Nadia menegaskan, tidak seluruh vaksin COVID-19 merek AstraZeneca dihentikan pendistribusian dan penggunaannya. Dia menegaskan, batch AstraZeneca selain CTMAV547 aman digunakan sehingga masyarakat tidak perlu ragu.

Selain itu, penggunaan vaksin AstraZeneca selain batch CTMAV547 akan terus berjalan. Alasannya, karena manfaat dari vaksin lebih besar untuk membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity.

“Ini adalah bentuk kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini. Kementerian Kesehatan menghimbau masyarakat untuk tenang dan tidak termakan oleh hoaks yang beredar. Masyarakat diharapkan selalu mengakses informasi dari sumber terpercaya,” kata Nadia.

Hingga saat ini, berdasarkan data Komnas KIPI belum pernah ada kejadian orang yang meninggal dunia akibat vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Dalam beberapa kasus sebelumnya, meninggalnya orang yang statusnya telah divaksinasi COVID-19 adalah karena penyebab lain, bukan akibat dari vaksinasi yang diterimanya.

Sebelumnya diberitakan, pemuda berusia 22 tahun asal Buaran, Jakarta bernama Trio Fauqi Virdaus dinyatakan meninggal pada Kamis (6/5), setelah menerima suntikan vaksin COVID-19 merek AstraZeneca pada satu hari sebelumnya.

Mengutip dari Era.id, awalnya Trio merasa demam panas setelah mendapatkan suntikan vaksin. Kondisinya lalu melemah dan masih mengalami demam pada hari Kamis. Trio lantas dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 12.30 WIB.***AS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *