PBB Mengakui Kongo Negara Yang Memiliki Kandungan Emas Tidak Murahan

- Pewarta

Senin, 15 Maret 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kongo (Kontroversinews.com) – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengakui Kongo merupakan negara yang mempunyai kandungan emas yang tidak murahan.

Seperti dilansir dari HindustanTime, tahun lalu, Kelompok Ahli PBB mengatakan bahwa provinsi Kivu Utara, Kivu Selatan dan Ituri memproduksi resmi lebih dari 60 kilogram emas artisanal pada 2019, namun mengekspor lebih dari 70 kg, menunjukkan produksi yang tidak dilaporkan secara besar-besaran pastinya tidak tercatat.

Menurut kantor berita Reuters, Menteri pertambangan provinsi, Venant Burume Muhigirwa menyatakan bahwa penemuan biji emas di Luhihi menyebabkan demam emas, memberi tekanan pada desa kecil yang terletak 50 kilometer dari ibu kota provinsi Bukavu.

Sumber: Okezone

Muhigirwa mengatakan, keputusan telah dikeluarkan pada hari Senin untuk menghentikan semua kegiatan penambangan di dalam dan sekitar desa. Baik penambangan, perdagangan emas , dan anggota angkatan bersenjata DRC diminta untuk meninggalkan lokasi tambang sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Penambangan emas artisanal umum terjadi di negara Afrika di mana penambang menggunakan alat-alat yang belum sempurna untuk mengekstraksi mineral.

Muhigirwa mengatakan penghentian sementara kegiatan penambangan di daerah tersebut akan memungkinkan pihak berwenang untuk mengidentifikasi penambang artisanal untuk memastikan mereka terdaftar dengan benar di regulator pertambangan.***AS

Berita Terkait

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen
Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya
2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia
Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania
RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi
Trump Tunda Pemblokiran TikTok, Beri Perpanjangan waktu 75 hari
Ikuti Maraton Liuzhou, Mahasiswa Indonesia Berbagi Kesan Tentang China
SAR Malaysia Selamatkan Korban Gempa Myanmar Terperangkap Enam Hari

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 11:43

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen

Jumat, 18 April 2025 - 15:57

Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya

Kamis, 17 April 2025 - 10:36

2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia

Selasa, 15 April 2025 - 09:32

Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania

Jumat, 11 April 2025 - 09:51

RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi

Berita Terbaru