Meskipun Antusias Wisatawan Tinggi, Pengelola Objek Wisata Tetap Terapkan Pembatasan Pengunjung

- Pewarta

Minggu, 14 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejumlah pengunjung tampak memenuhi dek Kapal Pinisi Glamping Lakeside Rancabali Kabupaten Bandung, yang menjadi daya tarik objek wisata ini, Minggu (14/6 ), Photo : Kontroversinews.com | Lee

Sejumlah pengunjung tampak memenuhi dek Kapal Pinisi Glamping Lakeside Rancabali Kabupaten Bandung, yang menjadi daya tarik objek wisata ini, Minggu (14/6 ), Photo : Kontroversinews.com | Lee

RANCABALI  | Kontroversinews – Setelah resmi dibuka, sejumlah wisatawan antusias mendatangi objek wisata yang ada di Kabupaten Bandung. Meskipun demikian, sejumlah pengelola objek wisata tetap mematuhi aturan pengurangan kapasitas pengunjung dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

General Manajer Glamping Likeside, Endang Suherman, merasa bersyukur dengan kembali beroperasinya Glamping Lakeside setelah ditutup hampir dua bulan lamanya. Pada saat ini, di area Glamping Lakeside hanya bisa menampung sebanyak 350 pengunjung sedangkan di area Situ Patenggang hanya bisa menampung sebanyak 300 pengunjung.

“Kita juga tetap menjaga kapasitas pengunjung di Pinisi Resto sebanyak 50 persen,” ujar Endang saat ditemui Pinisi Resto Glamping Lakside Rancabali pada Minggu (14/5).

Pihaknya juga telah membuka wahana baru yaitu jembatan apung yang dibentangkan diatas danau dengan luas sepanjang 200 meter. Kemudian ada juga track pinggir danau yang sudah bisa digunakan oleh pengunjung. Wahana tersebut dibangun agar pengunjung lebih dekat dengan area danau untuk berselfie ria.

“Selain itu juga agar pengunjung lebih mudah menikmati suasana dipinggir danau,” sambungnya.

Endang memastikan protokol kesehatan di Glamping Lakeside sudah diterapkan dengan baik. Seperti tersedianya tempat cuci tangan bahkan juga banner yang berisi himbauan pencegahan Covid 19 untuk masyarakat.

Keindahan alam Selatan Bandung dari Teras Bintang Glamping Lakeside Rancabali Kabupaten Bandung, yang menjadi daya tarik pengunjung untuk berselfi , Minggu (14/6 ), Photo : Kontroversinews.com | Lee

“Ada juga dari pihak kepolisian yang datang kesini untuk melakukan pengawasan protokol kesehatan,” jelas Endang.

Endang berharap baik pekerja maupun pengunjung bisa selalu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Sementara itu, karyawan tiketin di Teras Bintang, Agus Sena mengatakan, besaran tiket yang dibebankan kepada pengunjung hanya Rp20 ribu. Agus mengatakan salah satu keunikan dari Teras Bintang adalah pengunjung bisa mengambil gambar dari atas bukit, yang pemandangannya bisa berupa kebun teh, dan kapal pinisi atau danau.

“Kunjungan hari pertama buka baru ada delapan orang,” ujar Agus.

Agus menyakinkan pengunjung untuk tidak perlu cemas karena pihaknya sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Kampung Cai Rancaupas.

Duty Manager Ranca Upas Hendrik Apialawan mengatakan, hari pertama pembukaan objek wisata Rancaupas berjalan dengan lancar. Pihaknya mengaku sudah menjalankan protokol kesehatan yang baik. Sebelum masuk pengunjung diwajibkan melakuka pengukuran suhu tubuh menggunakan thermo gun, pengunjung wajib menggunakan masker serta mencuci tangan.

“Kita siapkan staff khusus yang mengingatkan pengunjung untuk mematuhi protokol kesehatan,” jelas Hendrik.

Pengunjung yang datang ke Rancaupas bisa bercengrama dan menyuapi Rusa dengan pakannya seperti wortel, kangkung dan jenis umbi umbian. Di Penangkaran Rusa Rancauapas, Kampung Cai Rancaupas, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Minggu (14/6).

Pada hari pertama pembukaan, ada 320 pengunjung yang datang ke Rancaupas. Jumlah tersebut memang lebih jauh dibandingkan masa sebelum Covid 19. Kata Hendrik, setiap harinya ada pemantauan yang dilakukan oleh petugas dari Disparbud Kabupaten Bandung.

“Kita yakin Rancaupas aman dikunjungi pengunjung,” katanya.

Salah seorang wisatawan asal Purwakarta, Anggi, mengatakan bahwa Rancaupas adalah objek wisata yang memiliki suasana yang nyaman, karena memang lokasinya yang didominasi dengan pepohonan.

“Kebetulan lagi libur, wisata juga sudah dibuka oleh pemerintah. Jadi kita manfaatkanlah waktu liburan bersama keluarga,” ucap Anggi.

Anggi mengapresiasi protokol kesehatan yang sudah diterapkan dengan baik oleh pengelola objek wisata, seperti penyemprotan disinfektan untuk kendaraan dan penyediaan handsinitizer. (Lily Setiadarma)

Berita Terkait

Pasca Jadi Tersangka, Kuryati Kini Diberhentikan
Bupati Kang DS: Spirit Lebih Bedas, Saatnya Kita Semua Jadi Pahlawan bagi Lingkungan
Kolaborasi Pentahelix, Bupati Bandung Gerak Cepat Tangani Persoalan Banjir Cidawolong Majalaya
Bupati Kang DS Targetkan Percepatan Pembuatan 10.000 Sertifikat Hak Atas Tanah Masjid dan Madrasah Selesai Tahun Ini
Inspektorat: Launching Program Cinta Desa, Aplikasi WBS dan SIMPRODAS Dukung 100 Hari Kerja Bupati Bandung
Mobil Dinas Kadisdikbud Indramayu Terlihat Di Jalan Tol Saat Hari Minggu, Tidak Tahu Aturan Apa Sengaja Melawan Aturan
SMKN 3 Baleendah Hendra Hermansyah: Kalau ada Cashback Dalam Siplah itu Gratifikasi, Harus Ditindak Tegas
Bupati Bandung Gerak Cepat Atasi Banjir Dayeuhkolot, Ini Respon Positif Warga Dayeuhkolot

Berita Terkait

Sabtu, 10 Mei 2025 - 12:21

Pasca Jadi Tersangka, Kuryati Kini Diberhentikan

Sabtu, 10 Mei 2025 - 08:31

Bupati Kang DS: Spirit Lebih Bedas, Saatnya Kita Semua Jadi Pahlawan bagi Lingkungan

Jumat, 9 Mei 2025 - 10:44

Bupati Kang DS Targetkan Percepatan Pembuatan 10.000 Sertifikat Hak Atas Tanah Masjid dan Madrasah Selesai Tahun Ini

Jumat, 9 Mei 2025 - 10:40

Inspektorat: Launching Program Cinta Desa, Aplikasi WBS dan SIMPRODAS Dukung 100 Hari Kerja Bupati Bandung

Jumat, 9 Mei 2025 - 09:55

Mobil Dinas Kadisdikbud Indramayu Terlihat Di Jalan Tol Saat Hari Minggu, Tidak Tahu Aturan Apa Sengaja Melawan Aturan

Berita Terbaru

REGIONAL

Pasca Jadi Tersangka, Kuryati Kini Diberhentikan

Sabtu, 10 Mei 2025 - 12:21