Mensos Cek Langsung Bansos PKH dan BPNT

- Pewarta

Selasa, 18 September 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kab Bandung | Kontroversinews.- Mentri Sosial RI cek penyaluran langsung Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Bandung, Soreang, Selasa (18/8/2018).

Mentri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya memastikan penyaluran PKH dan BPNT di Kabupaten Bandung sudah selesai untuk bulan September. Penerima PKH di Kabupaten Bandung mencapai 91.917 dan bansos pangan 168.246 pemilik warung.

“Seperti arahan Presiden (mengintruksikan) agar tidak ada keterlambatan sedikit pun bagi penyaluran program-program bantuan sosial baik PKH maupun Rasta khususnya di Kabupaten Bandung,” katanya seusai kegiatan.

Kementrian Sosial terus bekerjasama untuk mengecilkan rasio penerima KPM (Keluarga Penerima Manfaat) dan meninggikan rasio keberhasilan KPM yang sudah berhasil dan mempunyai inisiatif untuk membuka usaha sendiri.

“Ada beberapa kasus cerita-cerita sukses dimana penerima manfaat PKH yang sudah lulus sekarang memiliki usaha sendiri itu yang akan kami dorong dan bekerjasama dengan Kabupaten Bandung. Kami akan melakukan pendampingan berkaitan dengan dorongan permodalan dan juga penjualan hasil produksi mereka,” tuturnya.

Secara nasional penerima PKH di Indonesia mencapai 10 juta keluarga dengan indeks 1,8 juta per keluarga per tahun. Kemensos berencana akan menaikan indeks PKH dalam anggaran 2018 hingga 5 persen.

“Jumlah penerima PKH tidak akan bertambah tapi indeksnya yang akan kami naikan dalam rangka percepatan program-program pengentasan kemiskinan,” ujarnya.

Untuk program pengentaskan kemiskinan ini memerlukan kerjasama dengan berbagai pihak baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pemda selaku pemberi data para potensi penerima manfaat sangat penting agar tidak salah sasaran.

Menurutnya data penerima manfaat ini bersifat dinamis tidak berhenti, karena ada warga yang meninggal, pindah rumah, sekolah dan lain-lain. Meski demikian jika ada kesalahan sasaran pun kata Agus jumlahnya tidaklah banyak.

“PKH merupakan program bantuan sosial yang sifatnya kondisional jadi ada syarat. Mereka golongan miskin tapi kami prioritaskan ibu-ibu yang sedang hamil, ibu-ibu yang memiliki anak-anak sekolah dan lain-lain,” katanya. (Lily Setiadarma)

Berita Terkait

Bupati Bandung Dorong Kemandirian Ekonomi Lewat Program Kampung Bedas dan Simpel Bedas
Berlibur di Dusun Stroberi, Menikmati Keindahan Alam Sambil Memetik Sendiri Buah Stroberi
LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun
SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api
Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah
Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses
Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi
KARNAVAL BUDAYA HARUS SESUAI INSTRUKSI KEMENDAGRI

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 18:39

Bupati Bandung Dorong Kemandirian Ekonomi Lewat Program Kampung Bedas dan Simpel Bedas

Senin, 6 Oktober 2025 - 18:38

Berlibur di Dusun Stroberi, Menikmati Keindahan Alam Sambil Memetik Sendiri Buah Stroberi

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 15:04

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:41

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:21

Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses

Berita Terbaru