JAKARTA (Kontroversinews.com) – Aromaterapi adalah terapi pemulihan dengan menggunakan minyak atsiri (essential oil) untuk meningkatkan kondisi kesehatan dan psikologis.
Terapi ini sering juga disebut sebagai essential oil therapy. Aromaterapi juga cukup populer digunakan untuk membantu tidur lebih nyenyak. Essential oil dalam aromaterapi dapat dihirup melalui diffuser, botol semprot, hingga inhaler, atau digunakan secara topikal untuk dicampurkan dengan sabun mandi atau losion.
Mengutip dari Kompas.com, essential oil dalam aromaterapi ternyata lebih disarankan dioleskan ke tubuh, terutama di area leher. Menurut Dr. dr. Retno S. Wardani, Sp.THT-KL(K), ketika aromaterapi diaplikasikan langsung di tubuh, misalnya menjadi bentuk minyak oles atau salep, maka kita akan mendapatkan efek hangat yang bisa membantu tidur lebih nyenyak.
“Ketika tidur dalam keadaan hangat biasanya tidurnya akan lebih lelap,” kata Retno dalam webinar bertajuk “Edukasi Kesehatan Tidur: World Sleep Day Virtual Course”, Jumat (19/3/2021).
Salah satu varian essential oil yang diketahui dapat memberikan efek positif terhadap kualitas tidur adalah peppermint. Menurut Retno, sensasi dingin dan segar dari peppermint dapat membantu membangkitkan ilusi kognitif kita saat tidur.
Kita juga bisa menggunakan parfum atau wewangian sebelum tidur sebagai tambahan. Sebab, menghirup berbagai aroma sebelum tidur diyakini dapat meningkatkan kemampuan memori otak kita.
“Karena pada saat tidur kita sebenarnya belajar. Jadi, kalau mau pakai parfum sebelum tidur. Akan menambah memori.” “Aromaterapi juga silakan, apakah mau yang diletakkan bukan ditempelkan (ke kulit) seperti dalam bentuk diffuser, silakan. Terbukti memang bisa membantu (tidur),” ucapnya.
Selain peppermint, beberapa aroma essential oil lainnya yang dikenal dapat membantu meningkatkan kualitas tidur di antaranya lavender, chamomile, vanilla, hingga mawar. Faktanya, menciptakan ketenangan lewat aroma tak hanya membuat tidur lebih nyenyak tetapi juga cukup ampuh menjadi cara cepat tidur.***AS
