Mengenal Teknik Nyabu Booty Bump yang Dilakukan Coki Pardede

- Pewarta

Minggu, 5 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi. FOTO/iStockphoto

Ilustrasi. FOTO/iStockphoto

JAKARTA (Kontroversinews.com) – Sabu dengan metode suntik dubur mungkin sangat jarang terjadi di Indonesia tapi di luar negeri, hal ini lazim dilakukan. Sensasi berbeda yang menjadi alasan pemilik nama asli Reza Pardede melakukan hal aneh tersebut.

“Dia merasakan kenikmatan yang berbeda. Kan dia juga sudah merasakan yang dibakar, kemudian disuntik. Kenikmatannya lebih nendang,” kata Pratomo di Polres Metro Tangerang Kota, belum lama ini.

Metode detailnya pun dijabarkan. Jadi, menurut penuturan Coki Pardede ke pihak polisi, sabu yang sudah dilarutkan, disuntik ke dubur lalu disemprot. Cara ini katanya dipelajari Coki lewat Youtube.

Dalam dunia medis, apa yang dilakukan Coki Pardede disebut dengan Booty Bump atau boofing, suatu metode mengonsumsi narkoba, biasanya sabu, heroin, atau kokain melalui bokong.

Seperti yang dilaporkan Coki Pardede bahwa metode ini memberikan sensasi berbeda dan memang begitu faktanya. Menurut laporan Healthline, metode booty bump dikatakan menghasilkan efek ‘high’ yang lebih terasa di badan.

“Bahkan, pada beberapa orang membuat mereka bergairah,” terang laporan tersebut, dikutip MNC Portal pada Sabtu (4/9/2021).

Namun, ada efek yang tidak nyaman ketika pemakai narkoba menggunakan metode ini yaitu iritasi atau rasa sakit di daerah dubur ketika jarum suntik tidak dilumasi dengan benar terlebih dulu.

Mereka yang melakukan metode mengonsumsi narkoba lewat dubur sangat riskan mengalami infeksi lubang anus. Hal ini berkaitan dengan teknik yang langsung menyasar lubang anus yang sangat sensitif.

“Lubang anus bisa tidak sengaja robek jaringan internalnya dan ini berbahaya sekali, bahkan bisa menyebabkan pendarahan,” ungkap laporan dari San Francisco AIDS Foundation. Jika itu terjadi, risiko paling tinggi tentu saja HIV, hepatitis C, dan limfogranuloma venereum terkait klamidia.

Pada kasus overdosis, metode ini memungkinkan pelaku mengalami perlambatan pernapasan sampai menyebabkan kematian. Risiko overdosis meningkat jika pelaku mencampur beberapa obat tambahan. Lalu, pengguna awam atau mereka yang baru pertama kali menjajal metode ini juga sangat berisiko.

Berita Terkait

Pemandian Air Panas Walini Rancabali, Favorit Wisatawan yang Berlibur
Penggiat Otomotif Berharap Pemda Kabupaten Cirebon Berikan Fasilitas Drag Race
Berendam Air Panas Ciwalini Hadirkan Sensasi Hangat yang Menenangkan Jiwa
Disaat Libur Lebaran, Pemandian Air Panas Walini Masih Menjadi Favorit Wisatawan
Jelang Nataru, Barusen Hills Menjadi Pilihan Utama Wisatawan untuk Menikmati Libur Akhir Tahun
MEGGI Interior Design Siap Bikin Hunian Jadi Lebih Mewah & Modern
Fasilitasnya Lengkap, Barusen Hills Manjakan Para Wisatawan
Pecinta Selfie Wajib Merapat, Cuma Rp20 Ribu Bisa Puas Berfoto-foto di Barusen Hills Pasirjambu

Berita Terkait

Minggu, 1 Juni 2025 - 14:06

Pemandian Air Panas Walini Rancabali, Favorit Wisatawan yang Berlibur

Selasa, 5 November 2024 - 15:32

Penggiat Otomotif Berharap Pemda Kabupaten Cirebon Berikan Fasilitas Drag Race

Minggu, 29 September 2024 - 17:12

Berendam Air Panas Ciwalini Hadirkan Sensasi Hangat yang Menenangkan Jiwa

Selasa, 16 April 2024 - 09:45

Disaat Libur Lebaran, Pemandian Air Panas Walini Masih Menjadi Favorit Wisatawan

Kamis, 14 Desember 2023 - 16:13

Jelang Nataru, Barusen Hills Menjadi Pilihan Utama Wisatawan untuk Menikmati Libur Akhir Tahun

Berita Terbaru

REGIONAL

Bupati Kunjungi Warga Penderita Kanker Usus

Sabtu, 28 Jun 2025 - 09:27

Nasional

Kasus Kredit KUR BRI di Kuningan Berpotensi “Fraud”

Jumat, 27 Jun 2025 - 20:31