Kab. Bandung | Kontroversinews.- Perbaikan Drainase di Komplek Perumahan Gading Tutuka I, diungkapkan Kepala Desa Cingcin, Hj. Elis Teti Elawati, Jum’at, 20/4 lalu, usai Upacara Memperingati Hari Jadi Kabupaten Bandung ke 377 di Lapang Upakarti, tidak lebih hanya penghamburan biaya saja. Anggaran milyaran untuk drainase tapi hasil pekerjaannya tidak optimal. Padahal sebelumnya ia berharap dengan adanya perbaikan tersebut bisa menanggulangi permasalahan banjir. Tapi kenyataannya hanya tambah semakin parah. Selain itu, luapan air itu mengarah ke Komplek Perumahan Cingcin Permata Indah (CPI).
Elis berharap kejadian ini bisa dijadikan cermin bagi pihak pengusaha/pemborong, pihak developer, juga instansi terkait yang berhubungan langsung dengan drainase, agar segera melakukan tindak lanjut berupa evaluasi ulang terhadap keberadaan drainase itu. “Saya tidak mau mendengar persepsi buruk dari masyarakat tentang keberadaan drainase yang setelah perbaikan tidak sesuai dengan harapan. Maka dari itu, guna menepis permasalahan itu, harap segera dilakukan verfikasi,” tegas Elis.
Jangan bicara bahwa banjir itu merupakan imbas dari pembangunan, lanjut Elis, logikanya, imbas itu atau dampaknya tetap saja yang dirugikan adalah masyarakat. Kami tidak menuntut apa-apa selain segera dilakukan perbaikan terhadap drainase tersebut. Kami kira dengan biaya milyaran untuk pembangunan drainase pasti ada biaya untuk perawatannya.
Semestinya sebelum dilakukan perbaikan atau pembangunan terlebih dulu ada kajian tentang lingkungan, ketinggian endapan sedimen, lebar dan tingginya drainase, setelah itu baru dilakukan pembangunan. Tapi sepertinya masalah itu itidak pernah diindahkan sama sekali. Apa yang di dapat lalu dibangun. Setelah selesai dibiarkan begitu saja. Lalu antar instansi saling tuding satu sama lain. Kata ini kapasitas dari drainase yang tidak relevan, dari yang lainnya akibat pembuangan sampah secara sembarangan sehingga mengakibatkan banjir.
“Kami tidak perlu mengetahui sejauh mana mereka beragumentasi tentang banjir di Gading Tutuka. Sebab yang kami inginkan saat ini, masalah banjir bisa cepat terselesaikan,” tutur Elis sebelum menutup pembicaraan dengan kontroversi. (Ki Agus N. Fattah).