Samosir | Kontroversinews.-Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B Panjaitan bersama Deputi Kementerian Kemaritiman dan Staf Ahli Menteri melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Samosir 13/7/18. Dengan menggunakan helikopter, menteri bersama rombongan disambut para tokoh masyarakat bersama Bupati dan Wakil Bupati Samosir, FKPD, beberapa pimpinan OPD dan Camat Pangururan di Kelurahan Pintusona. Kunker menteri ke Kabupaten Samosir untuk melihat langsung progres pembangunan Proyek Nasional diantaranya pelebaran alur Tano Ponggol, Pembangunan Jembatan tano ponggol serta pembangunan Dermaga Ambarita Kecamatan Simanindo.
Atas nama Pemerintah dan masyarakat, Bupati samosir menyampaikan selamat datang di Kabupaten Samosir.
Pemerintah dan masyarakat samosir sangat menyambut baik kunjungan kerja menteri bersama rombongan di kabupaten Samosir, dengan harapan agar Pak Luhut lebih memperhatikan Kabupaten Samosir dan memberikan bantuan serta memberikan prioritas pembangunan di Kabupaten Samosir pada masa yang akan datang.
Dari Kelurahan Pintosana, rombongan menteri bersama Bupati, Wakil Bupati, FKPD bergerak menuju lokasi kawasan Proyek di Tano ponggol, dan ditengah perjalanan, Menteri (Luhut) menerima sambutan dari para pelajar sehingga menteri menghentikan kendaraannya 2 kali dan turun untuk menyapa para pelajar sambil berpesan “belajar yang giat ya biar bisa seperti Opung (Kakek) “ungkapnya memotivasi.
Di lokasi Proyek alur Tano Ponggol, Menteri Maritim mendengarkan penjelasan dari Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera II Roy P Pardede mengenai progres serta kendala pelebaran alur Tano Ponggol. Kepala Balai menjelaskan bahwa pembangunan pelebaran alur tano ponggol dikerjakan secara bertahap dengan pekerjaan secara Multi Years sejak Desember 2017 sampai dengan Desember 2019. Adapun nilai pekerjaan untuk pelebaran alur Tano Ponggol ini sebesar Rp. 313 Milyar yang ditampung di APBN pusat.
Menko Maritim menanyakan Kepala Balai apakah Kapal Fery bisa melintasi alur Tano Ponggol ini jika pembangunan sudah selesai dan bisa berpapasan di alur? Berapa panjang alur Tano Ponggol yang sedanga dibangun ini serta bagaimana mengantisipasi jika airnya surut.
Kepala Balai menjelaskan bahwa lebar alur Tano Ponggol yang saat ini selebar 25 meter maka dengan pekerjaan pelebaran yang kita lakukan ini maka lebarnya akan bertambah menjadi 70 meter dan kedalamannya ditambah 5 meter. Sedangkan panjang alur ini adalah sepanjang 1,4 Km, dan dengan pekerjaan pelebaran ini maka sudah diantisipasi jika kedalaman air mengalami pasang surut sehingga tidak mengganggu pelayaran kapal jika melewati alur Tano Ponggol.
Kepala Balai juga meminta bantuan dari Bapak Luhut untuk meminta izin kepada Menteri Perhubungan dalam rangka untuk melakukan pembongkaran dik pembatas air yang menjadi aset dari Kementerian Perhubungan di Jakarta, sehingga pelebaran alur Tano Ponggol dapat dilakukan. Kami sudah melakukan komunikasi dan bahkan kami sudah surati sekitar beberapa bulan yang lalu namun belum mendapatkan respon dari Kementerian Perhubungan.
Menko Maritim mangatakan akan melakukan komunikasi dengan Menteri Perhubungan di Jakarta untuk segera membebaskan dik pembatas air dengan tanah sehingga pembongkaran dapat dilakukan dan pelebaran alur Tano Ponggol dapat dilanjutkan kembali.
Pada kesempatan itu juga Kpala Bidang Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Wilayah II yang meliputi Sumatera Utara, Aceh dan Riau, Pareahan Purba melakukan pemaparan rencana pembangunan Jembatan Dalihan Natolu di Tano Ponggol sepanjang 450 meter dengan rincian bentang jembatan utama 200 meter serta bentang jembatan pendekat dari arah Sumatera dan dari arah Pangururan dengan total 250 meter. Jembatan ini akan ditopang oleh tiga tiang utama yang diukir dengan gambar ornamen batak dengan ketinggian dari dasar air sampai keatas setinggi 64 meter. Ini adalah jembatan Kelas A yang bisa dilewati oleh truk bermuatan berat secara berpapasan.
Pembangunan jembatan Dalihan Natolu ini sendiri memakan biaya sebesar Rp. 325 Milyar dan untuk Tahun 2018 ini pekerjaan sudah siap dilaksanakan dan saat ini dana sudah tersedia sebesar Rp. 48 Milyar untuk memulai progress pembangunan Jembatan Tano Ponggol. Pembangunan jembatan ini agak sedikit terlambat karena di Jakarta ada komisi jembatan dan terowongan khusus yang melakukan pengujian terhadap kelayakan pembangunan jembatan, namun saat ini sudah selesai dilakukan, tinggal kami datangi satu-persatu untuk penandatangan rekomendasinya.
Menko Maritim Luhut B Panjaitan menjelaskan bahwa kedatangannya ke Samosir merupakan perintah langsung Presiden RI Joko Widodo pada rapat terbatas di Istana Bogor yang menekankan agar dilakukan percepatan pembangunan di daerah destinasi wisata termasuk pelebaran alur Tano Ponggol, Pembangunan Jembatan Tano Ponggol serta Pembangunan Jalan Ringroad Samosir di Kabupaten Samosir.
Selanjutnya Menko Maritim meninjau langsung proses pengerjaan alur Tano Ponggol serta meninjau progres pembangunan Pelabuhan Fery di Ambarita Kecamatan Simanindo.(ps)