Libur Lebaran, Semoga Indonesia Tak Bernasib Sama Seperti India

oleh
libur lebaran. (Foto: Kompas.com)

JAKARTA (Kontroversinews.com) – Momen Lebaran dikhawatirkan menjadi pemicu lonjakan kasus covid-19, sama seperti deretan liburan panjang beberapa waktu sebelumnya. Berbagai larangan yang dikeluarkan pemerintah juga diabaikan oleh sebagian masyarakat.

Bukti awalnya adalah mudik. readyviewed Larangan mudik selama periode 6 sampai 17 Mei 2021 tidak begitu menurunkan niat masyarakat. Ada yang menyiasati dengan mudik lebih awal. Ada juga yang berani menerobos hadangan aparat di titik penyekatan.

Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa lebih dari 4 ribu pemudik diketahui positif Covid-19. Hal tersebut terungkap dalam tes acak dari para pemudik.

Pengetatan (larangan mudik) oleh Polri di 381 lokasi dan Operasi Ketupat. Jumlah pemudik random testing dari 6.742, konfirmasi positif 4.123 orang,” kata Airlangga dalam konferensi pers, Senin (10/5/2020).

Pasca hasil tes tersebut keluar, pemerintah meminta kepada 1.686 orang menjalani isolasi mandiri. Selain itu, ada 75 orang yang dirawat di rumah sakit.

Selain gelombang mudik, keinginan masyarakat yang tidak mudik untuk liburan juga besar. Terlihat dari beberapa kawasan wisata di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Pada hari kedua Lebaran, wisatawan yang mengunjungi Taman Impian Jaya Ancol mencapai 39 ribu orang. Kondisi tersebut membuat pihak manajemen Ancol memutuskan untuk tutup.

Situasi ini membuat kawasan Ancol menjadi perbincangan hangat di jagat maya. Para warganet mengunggah kekhawatiran mereka akan terjadinya ledakan kasus Covid-19 lantaran kerumunan di Ancol.

Bahkan, tak sedikit dari mereka yang membandingkan keramaian di Ancol seperti ritual agama di Sungai Gangga, India yang menjadi pemicu ledakan kasus di negeri Bollywood beberapa waktu lalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *