Kunjungan Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon Pangeran Kuda Putih Ke Pltu Indramayu Menuju Harmonisasi

oleh
oleh

Kuningan (KontroversiNews).-Selasa,13/8/2024.Siapa yang tidak kenal dengan sosok Pangeran Kuda Putih yang merupakan Sosok Sultan Sepuh dari Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon.

Sosok pendobrak sejarah peuteung di Cirebon yang fenomena.Pangeran Kuda Putih saat ini menjadi buah bibir di masyarakat Cirebon,Kuningan dan sekitarnya.

Dengan gelar Sultan Sepuh Jaenuddin II Arianatareja,Sosok Sultan yang membuat masyarakat Cirebon kagum,inilah Sosok Sultan Cirebon yang di nanti oleh seluruh masyarakat Cirebon yang selama ini berharap adanya Sosok Sultan yang amanah ,Sultan yang peduli terhadap rakyatnya dan Sultan yang mau mendengar keluh kesah masyarakatnya.

Dalam kepemimpinanya saat ini Sultan Sepuh sering mengunjungi masyarakat adanya di Desa Desa di wilayah Cirebon dan Kuningan.

Dengan menghidupkan kembali tatanan masyarakat adatnya di setiap Desa dengan mengangkat kembali para ketua adat sebagai pemimpin adat dari masyarakat adat Desa di bawah naungan Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon.

Selain itu,salah satu program kerjanya juga yaitu menginvestarisir seluruh aset aset Kesultanan Cirebon yang berada di bawah kewenangan wilayahnya.

Sebagai Sultan Sepuh yang merupakan ahli waris dari Sunan Gunung Jati dan Pangeran Cakrabuana,ini sudah mendata sampai wilayah Indramayu,salah satu aset Keraton Kasepuhan yang di gunakan oleh salah satu BUMN yaitu PLTU Indramayu.

Pada hari selasa kemarin,tanggal 13 Agustus 2024 pukul 13.00.Wib.Sultan Sepuh dan jajaran Keraton di sambut baik pihak Managament PLTU Indramayu,salah satu yang menyambut adalah Bapak Nimrot selaku Manager proyek PLTU.

Dalam pertemuan itu Sultan Sepuh menyampaikan keinginannya yaitu bersinergi dan harmonisasi dengan pihak PLTU Indramayu.

Karna lokasi keberadaan PLTU Indramayu ini masuk pada data peta BPN Kanwil JawaBarat dalam optimalisasi Aset Keraton Kasepuhan Cirebon,sehingga dalam pertemuan Sultan Sepuh menyampaikan kedatangannya bukan untuk berbicara siapa salah dan benar,tapi mengajak sinergi dan adanya harmonisasi antara pihak Keraton dan pihak BUMN.

Hal ini di respon sangat baik oleh pihak management PLTU Indramayu dan akan ada diskusi lebih lanjut antara management PLTU dengan pihak Keraton Kasepuhan Cirebon dalam menuju harmonisasi.

Kepada awak media….Sultan Sepuh sampaikan,”ini yang kami harapkan dari para pihak yang menggunakan lahan lahan kami,agar mau mendengar dan menyerap segala aspirasi kami,jangan seperti salah satu perusahaan swasta di Cirebon,belum apa apa sudah menganggap kami seperti musuh,padahal kami ini bukan Ormas.

Kami ini adalah pemilik lahan dan agar publik tau ,bahwa Kesultanan Cirebon sampai hari ini masih merdeka,tidak ada satu negara penjajah pun yang menyatakan merdeka di tanah kami.”ungkapnya”

Berdirinya Negara ini(Indonesia)adalah restu dari para Raja dan Sultan Nusantara,kami ridho dan ikhlas untuk bergabung masuk pada barisan NKRI,saat itu sampai saat ini.

Tapi ada yang harus di luruskan kepada publik,bahwa Kesultanan Cirebon tidak pernah menyerahkan aset asetnya kepada Sukarno atau Indonesia ,karna tidak ada satu dokumen yang menerangkan pernyataan bahwa Raja dan Sultan terdahulu telah menyerahkan seluruh asetnya untuk di miliki oleh Indonesia.”bebernya”

Secara waris seluruh tanah Ulayat adat kami di kelola secara turun temurun,hanya bingkai kami Indonesia,karna kami juga berhak hidup bersama keluarga dan masyarakat adat kami.

Saya harus menghidupi jajaran Keraton,para abdi dalem dan juga masyarakat yang butuh bantuan dari kami”sambungnya”

“Sambutan baik dan hangat dari pihak BUMN PLTU Indramayu ini dapat menunjukan sebuah respon dan jalinan hubungan emosional yang baik antara BUMN RI dengan pihak Kesultanan Cirebon sebagai pemilik wilayah dan aset Ulayat,dan saya berharap BUMN dan pihak swasta lainnya pun dapat bersikap sama dan memandang kami sebagai Jati diri bangsa ini bukan sebagai ancaman yang menakutkan”ungkapnya”

Sultan Kasepuhan Kesultanan Cirebon yang betahta kali ini,memang terlihat sangat beda sekali,langkah langkah dan terobosanya terlihat untuk masyarakatnya dan bukan untuk diri pribadinya.

Sudah seyogyanya Cirebon jadi Sawiji semua para bangsawan Kesultanan Cirebon bersatu dan bangkit bersama sama dalam membangun dan mengembalikan marwah Syekh Syarif Hidayatullah atau yang di kenal dengan Sunan Gunung Jati.”pungkasnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *