Ketua Panti Baraya: “Marilah Menuai Kebaikan Kepada Anak Yatim”

oleh
oleh

Kab. Bandung | Kontroversinews.-Berawal dari pengalamannya ditinggalkan mati kedua orang tuanya beberapa puluh tahun lalu, Mochammad Soleh, Ketua Yayasan Panti Yatim Baraya di Jalan Ciodeng Desa Bojongmalaka Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, berkeinginan kuat untuk mengangkat kehidupan anak terlantar. Dengan alasan jangan sampai mereka mengalami nasib seperti yang dialaminya terlebih dahulu.

Soleh mengaku untuk biaya sekolah SD, SMP, dan SMA ia harus bekerja serabutan hanya untuk memenuhi kebutuhannya. Hal itu semakin membuat tekad bulat untuk mengangkat kehidupan anak-anak tanpa kasih sayang. Dengan penuh rasa ridho hati juga keikhlasan di tahun 2015 lalu ia membuka Yayasan Panti Baraya.

Dari tahun ke tahun Soleh mengalami suka duka, namun ia selalu tabah dan yakin dengan pertolongan Alloh. Hingga tercapailah cita-citanya. Selain anak-anak yatim, Soleh juga berkeinginan mendirikan Yayasan Sosial penanganan masalah Lansia di wilayahnya berikut pengobatan gratis sebagai wujud pelayanan terhadap masyarakat.

Kebahagiaan seseorang bukan di lihat dari keadaan atau harta benda berlimpah. Melainkan bagaimana mereka bisa membantu dan turut andil membantu sesamanya. Itulah kebahagiaan hakiki yang akan membawa kita pada kepuasan batin. “Mereka anak-anak yatim juga lansia itu bukan hanya merupakan tanggung jawab yayasan saja. Yayasan itu hanya merupakan wadah sarana yang.memfasilitasi mereka agar mendapat perlakuan layak. Sementara masyarakat mempunyai hak juga untuk membantu mereka melalui rezeki yang dperolehnya,” tutur Soleh.

Untuk penggalangan dana pembiayaan, Soleh secara rutin sesuai dengan permintaan Dinas Sosial mengajukan Proposal Permohonan Bantuan kepada Pemerintah melalui Dinas Sosial. Tujuan dari anggaran itu untuk penyesuaian kebutuhan anak-anak yatim seperti perlengkapan sekolah juga hal lainnya. Namun untuk tahun 2018 ini yang semestinya diterima bulan Juli atau Agustus tapi menjelang September belum juga diterimanya. Tapi itu tidak mengurangi aktivitasnya untuk tetap memberikan yang terbaik bagi mereka penghuni panti Baraya.

“Cukup hanya saya saja yang mengalami kegetiran hidup ditinggal mati kedua orang tua yang tidak merasakan kasih sayang seutuhnya. Kami akan memberikan kasih sayang layaknya orang tua kepada mereka. Begitu juga dengan kebutuhan-kebutuhan mereka,” tegas Soleh.

Marilah kita menanam kebaikan dengan menyayangi anak yatim, agar kita ada dalam limpahan Rakhmat-Nya. Dengan menyayangi anak-anak yatim semoga hidup kita lebih bermakna penuh suka cita. “Menyayangi dan mengasihi anak yatim itu bagian dari kehidupan kita di dunia untuk akherat nanti. Maka dari itu saya berharap kepada semua khalayak masyarakat untuk memulai menuai kebaikan. Agar mereka tidak mengalami kegetiran hidup seperti saya dahulu yang terombang-ambing tanpa kasih sayang,” pungkas Soleh. (Ki Agus N. Fattah).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *