Kemendikbud Pangkas Tahapan Sertifikasi Dosen Jadi Tiga Tahap

- Pewarta

Sabtu, 10 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi Sertifikasi Dosen

ilustrasi Sertifikasi Dosen

JAKARTA (Kontroversinews.com) – Direktur Sumber Daya Ditjen Dikti Kemendikbud M. Sofwan Effendi mengungkapkan, ada perubahan sistem sertifikasi dosen. Yang tadinya melalui lima tahap sekarang hanya dikemas menjadi tiga tahap.

“Jadi sistem sertifikasi dosennya lebih ringkas,” kata Sofwan saat sosialisasi sertifikasi pendidik untuk dosen dan beban kerja dosen (BKD) tahun 2021 untuk wilayah Indonesia Timur di Universitas Pattimura, Jumat (9/4). Dia menyebutkan, tahapan tersebut dimulai dengan penyusunan portofolio lalu penetapan calon sebagai DES. Tahap kedua penilaian persepsional dan pengajuan eksternal, serta tahap terakhir penilaian oleh tim assessor, penentuan kelulusan dan pemberian sertifikat.

Dalam sosialisasi ini, lanjut Sofwan, diberikan materi terkait perubahan-perubahan substantif pedoman sertifikasi pendidik untuk dosen maupun BKD yang diharapkan bisa memajukan kesejahteraan masyarakat dengan menapaki kinerja prestasi dosen unggul.  Sementara itu, Rektor Universitas Pattimura Marthinus Johanes Saptenno menambahkan, sosialisasi sertifikasi pendidik untuk dosen maupun BKD ini merupakan hal penting dan perlu dipahami semua dosen untuk melahirkan pendidik berkualitas.

Dia berharap sosialisasi sertifikasi pendidik untuk dosen maupun BKD bisa memberikan manfaat bagi semua dosen terutama dosen-dosen muda yang belum mendapatkan sertifikat.

Mengutip dari jpnn.com, pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Nizam mengungkapkan, wilayah Indonesia bagian timur adalah masa depan. Di mana banyak sumber daya di kawasan ini yang bisa dijadikan sebagai sumber mata air untuk memajukan wilayah Indonesia, khususnya bagian timur.

Lautan kepulauan Maluku hampir 30% luasnya yang merupakan sumber daya yang sangat luar biasa sekali. Tetapi kata Nizam, di lain sisi banyak juga masyarakat pelosok yang jauh dari kata sejahtera.  “Ini menjadi tugas besar bagi perguruan tinggi untuk bisa menjadi mata air atau sumber bagi masyarakat untuk tercerahkan, tercerdaskan dan meningkatkan kesejahteraannya,” ujar Nizam. Nizam juga meminta mahasiswa maupun dosen tidak hanya tinggal di dalam kampus, tetapi bisa masuk ke dalam masyarakat atau pun dunia kerja. Para dosen juga harus menjadi sumber bagi mahasiswa dan masyarakat di dalam membangun kemajuan di daerah. ***AS

Berita Terkait

Wakil Bupati Hadiri Peresmian PAUD KB Karangkamulyan, Dukung Pendidikan Anak Usia Dini
SPMB SMPN 1 Ciwidey 2025: 460 Siswa Diterima dari Kuota 484 Kursi
BMPS Kabupaten Bandung Protes Kebijakan SPMB: Sekolah Swasta Terancam Mati
Meriahkan Perpisahan, SMPN 1 Ciwidey Sajikan Ragam Budaya Lewat Gelar Karya P5
Meluruskan Fakta : Edukasi Publik atas Status Organisasi PWI dan Klaim Kepemimpinan
Ratusan Guru TK Antusias Ikuti Forest Fun, Bangun Karakter Pendidik Anak Usia Dini
Kuota 200 Orang, SDN Cingcin 1 Buka Penerimaan Siswa Baru, Pendaftaran Gratis Tanpa Pungutan
SPMB 2025: Disdik Jabar Pastikan Kesiapan Tes Terstandar Berbasis Online

Berita Terkait

Rabu, 16 Juli 2025 - 16:38

Wakil Bupati Hadiri Peresmian PAUD KB Karangkamulyan, Dukung Pendidikan Anak Usia Dini

Minggu, 13 Juli 2025 - 13:42

SPMB SMPN 1 Ciwidey 2025: 460 Siswa Diterima dari Kuota 484 Kursi

Jumat, 4 Juli 2025 - 13:03

BMPS Kabupaten Bandung Protes Kebijakan SPMB: Sekolah Swasta Terancam Mati

Jumat, 20 Juni 2025 - 21:17

Meriahkan Perpisahan, SMPN 1 Ciwidey Sajikan Ragam Budaya Lewat Gelar Karya P5

Minggu, 15 Juni 2025 - 20:02

Meluruskan Fakta : Edukasi Publik atas Status Organisasi PWI dan Klaim Kepemimpinan

Berita Terbaru

REGIONAL

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Okt 2025 - 17:41