Kapal Barang Milik Israel Diserang di Pantau Uni Emirat Arab

- Pewarta

Kamis, 15 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi kapal diserang. (Tasnim News Agency via AP)

Ilustrasi kapal diserang. (Tasnim News Agency via AP)

JAKARTA (Kontroversinews.com) – Sebuah kapal barang milik perusahaan Israel dilaporkan diserang di dekat lepas pantai Uni Emirat Arab (UEA).

Menurut laporan, serangan itu terjadi pada Selasa (13/4) lalu, atau sekitar dua hari setelah insiden sabotase di fasilitas pengayaan uranium Natanz, Iran.

Menurut laporan, kapal milik perusahaan Israel yang diserang itu bernama Hyperion Ray. Dua sumber keamanan maritim menyatakan kapal pengangkut kendaraan itu ditembak rudal di dekat Pelabuhan Fujairah.

Menurut data perjalanan, kapal Hyperion Ray yang berbendera Bahama itu memang dalam perjalanan menuju Pelabuhan Fujairah, UEA, setelah melego jangkar selama 48 jam di Pelabuhan Mina Al Ahmadi, Kuwait.

Dilaporkan tidak ada korban jiwa atau luka dalam peristiwa itu, seperti dilansir Reuters yang mengutip stasiun televisi Israel, Channel 12, Kamis (15/4).

Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak memberikan pernyataan ketika diminta konfirmasi terkait kejadian itu. Kementerian Perhubungan Israel melalui juru bicara menyatakan tahu soal laporan peristiwa itu, tetapi mereka tidak memberikan konfirmasi.

Pengelola pelabuhan dan aparat keamanan maritim Uni Emirat Arab juga tidak memberikan pernyataan apapun.

Pada Maret lalu, kapal pengangkut peti kemas Helios Ray juga diserang di Teluk Oman. Pemilik kapal Helios Ray dan Hyperion Ray dilaporkan sama.

Iran menyatakan berjanji akan membalas Israel karena dituduh berada di balik sabotase fasilitas nuklir mereka pada akhir pekan lalu. Selepas insiden itu, Iran menyatakan akan menaikkan tingkat pengayaan uranium menjadi 60 persen.

Mengutip dari Cnn indonesia, peringatan Iran membuat sejumlah pihak prihatin karena mereka mereka hanya sekitar selangkah lagi untuk membuat tingkat pengayaan uranium hingga 90 persen yang bisa dipakai untuk membuat senjata nuklir.***AS

Berita Terkait

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen
Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya
2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia
Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania
RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi
Trump Tunda Pemblokiran TikTok, Beri Perpanjangan waktu 75 hari
Ikuti Maraton Liuzhou, Mahasiswa Indonesia Berbagi Kesan Tentang China
SAR Malaysia Selamatkan Korban Gempa Myanmar Terperangkap Enam Hari

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 11:43

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen

Jumat, 18 April 2025 - 15:57

Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya

Kamis, 17 April 2025 - 10:36

2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia

Selasa, 15 April 2025 - 09:32

Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania

Jumat, 11 April 2025 - 09:51

RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi

Berita Terbaru